Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkan BLT Menjadi Lapangan Kerja Baru

Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkan BLT Menjadi Lapangan Kerja Baru

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, mengatakan selama ini pemberian BLT justru tidak menjadi solusi mengurangi jumlah pengangguran.--DPRD Kota Bekasi

BEKASI, DISWAY.ID - Pemerintah dan DPRD Kota Bekasi terus berjuang melawan tingkat pengangguran di Kota Bekasi.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh DPRD Kota Bekasi dalam menekan angka penganguran di kota Bekasi ini adalah mengalihkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, mengatakan selama ini pemberian BLT justru tidak menjadi solusi mengurangi jumlah pengangguran.

BACA JUGA:Alasan Partisipan Warga Kota Bekasi Menurun di Pilkada 2024, KPU Kota Bekasi: Jeda Ini Harus Berjarak

“Masyarakat tidak butuh atau tidak selalu yang sifatnya BLT, tapi masyarakat itu seharusnya diberi ruang atau waktu untuk bisa mengakses pekerjaan dengan baik dan dengan layak, saya kira hal itu jauh lebih terasa masyarakatnya itu melihat pemerintahnya hadir di situ,” ungkap Wildan.

Wildan menjelaskan pihaknya mencatat ada 130 ribu orang pengangguran di Kota Bekasi.

Guna mengurangi jumlah pengangguran tersebut, pihaknya menilai perlu adanya formulasi khusus mengatasi hal itu.

BACA JUGA:DPRD Kota Bekasi Soroti Pajak Mall dan Swalayan, Kejar Capaian PAD

“Tentu saja hari ini tugasnya itu adalah bagaimana pemerintah punya formulasi untuk terciptanya lapangan pekerjaan yang luas, dan hari ini angka pengangguran di Kota Bekasi di atas tujuh persen, saya kira kalau dikalkulasikan itu sekira 130.000 an,” jelasnya.

 Wildan menuturkan sebelum merancang formulasi tersebut, pihak terkait terlebih dahulu perlu melakukan evaluasi penyelenggaraan Job Fair atau Bursa Kerja.

BACA JUGA:Agar Investasi Meningkat, DPRD Bekasi Dorong Pelayanan Perizinan pada Masyarakat Dipermudah

Evaluasi dilakukan guna mengetahui seberapa efektifkah penyerapan pekerja selama digelarnya Job Fair bagi masyarakat Kota Bekasi untuk mengurangi pengangguran. Alasannya jumlah pengangguran dengan lowongan kerja yang disediakan di Job Fair dinilai Wildan justru tidak sebanding.

“Job fair itu yang mendaftar 5.000 peserta, sedangkan job fair itu satu tahun hanya dua sampai tiga kali, dari 30 perusahaan di job fair itu rata-ratanya membutuhkan karyawannya hanya 20 sampai 50 pekerja, dan kalau ditotal itu job fair untuk mengurai yang 5.000 aja dibikin job fair per bulan itu belum tentu bisa menampung semua, perlu ada evaluasi,” tuturnya.

BACA JUGA:Alasan Partisipan Warga Kota Bekasi Menurun di Pilkada 2024, KPU Kota Bekasi: Jeda Ini Harus Berjarak

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads