Peran Penting Komunitas Literasi dan Sastra untuk Cegah Kepunahan Bahasa Daerah

Peran Penting Komunitas Literasi dan Sastra untuk Cegah Kepunahan Bahasa Daerah

Peran Penting Komunitas Literasi dan Sastra untuk Cegah Kepunahan Bahasa Daerah-Disway/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) akan meningkatkan target revitalisasi bahasa daerah yang terancam punah.

Berdasarkan Statistik Kebahasaan dan Kesastraan 2021 yang dikeluarkan oleh Badan Bahasa, sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, sedangkan 25 lainnya terancam punah mengalami penurunan jumlah penutur.

BACA JUGA:Jadi Pusat Literasi, Kemenag Sebut Perpustakaan Masjid Harus Bisa Respons Isu Kontemporer

BACA JUGA:2,27 Juta Warga Masih Belum Terliterate: Menko AHY Ajak Semua Pihak Perkuat Literasi Informasi

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan revitalisasi bahasa daerah.

Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya telah melakukan revitalisasi terhadap 97 bahasa daerah.

"Tahun ini sudah ada di angka 97 bahasa daerah, kita revitalisasi dari Sabang sampai Merauke. Dan tahun depan (2025) ada 120 bahasa daerah (direvitalisasi)," kata Amin ketika ditemui pada Pentas Karya Komunitas Sastra dan Literasi Nasional 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 10 Desember 2024.

Angka yang semakin meningkat ini diharapkan agar para penutur bahasa daerah semakin bersemangat menggunakan bahasa daerahnya.

BACA JUGA:Pegadaian Area Senen Buktikan Peran Penting Literasi Mitra Agen di Wilayahnya

BACA JUGA:Optimalisasi Literasi Sekolah, Dompet Dhuafa Yogyakarta Gulirkan Sekolah Literat Berdaya

"Sehingga kecepatan kepunahan bahasa daerah itu semakin ditekan," tuturnya.

Dalam hal ini, pihaknya turut mengaitkan komunitas bahasa dan komunitas literasi di daerah untuk pelestarian bahasa dan sastra daerah.

"Ini adalah cara kita, salah satunya, untuk menggelorakan kembali semangat menggunakan bahasa daerah sehingga nanti bahasa daerah dan sastra daerah ini tidak tiba-tiba punah karena ada komunitas yang bergerak di bawah," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa revitalisasi bahasa daerah ini pada akhirnya dituturkan oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads