Kenaikan PPN 12 Persen Tetap Terjadi, Sosiolog Singgung Inkonsistensi Prabowo

Kenaikan PPN 12 Persen Tetap Terjadi, Sosiolog Singgung Inkonsistensi Prabowo

Kenaikan PPN 12 Persen Tetap Terjadi, Sosiolog Singgung Inkonsistensi Prabowo-Istimewa-

Sosiolog Universitas Nasional Sigit Rohadi menyebut, pajak dari rakyat merupakan sumber pendapatan utama pemerintah.

"Sehingga pemerintah aktif menciptakan berbagai jenis pajak yang ujungnya biaya hidup tinggi," kata Sigit kepada Disway, 17 Desember 2024.

Padahal seharusnya, lanjut Sigit, pajak dikenakan kepada masyarakat berpendapatan tinggi dan dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk pelayanan dari pemerintah yang mudah, murah dan cepat.

BACA JUGA:PDIP Ungkap Alasan Pecat Jokowi, Singgung Intervensi MK hingga Dukung KIM

BACA JUGA:Hensat Soroti Isu Pergantian Ketua Umum PPP, Jokowi Bakal Jadi Solusi Jitu Kembalinya Ka'bah ke Senayan?

Sayangnya, "Pajak yang menjadi pendapatan negara banyak disalahgunakan oleh penguasa, baik dalam bentuk perjalanan dinas, proyek-proyek pembangunan yang tidak menyentuh kehidupan rakyat, dan yang terbesar korupsi."

Sehingga, meskipun pajak terus naik dan jenis-jenisnya terus bertambah, menurut Sigit, layanan pemerintah tidak semakin baik.

Tak ayal, ia menyebut bahwa pemerintahan Prabowo inkonsistensi  dengan janji kampanyenya.

"Pemerintah Prabowo sangat tidak konsisten. Kampanye ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat, tapi belum ada 3 bulan sudah membebani rakyat dengan pajak. Ini karena jumlah menteri dan lembaga membengkak menjadi 100 lebih sehingga memerlukan biaya operasional yang sangat besar," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads