Sengkarut Donasi Agus Salim Tak Berujung, Alvin Lim Salah Langkah?
Kisruh donasi korban penyiraman air keras, Agus Salim, kian tak berujung usang kedua belah pihak masih berseteru dan saling lapor.-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kisruh donasi korban penyiraman air keras, Agus Salim, kian tak berujung usang kedua belah pihak masih berseteru dan saling lapor.
Banyak orang berpikir bahwa Alvin Lim membuat keputusan yang kontroversial ketika memutuskan untuk menangani kasus Agus Salim.
BACA JUGA:Tepis Kritik Said Didu, Alvin Lim Sebut PSN PIK 2 Ciptakan Lapangan Pekerjaan
BACA JUGA:Hotman Paris Bantu Rancana Pratiwi Noviyanthi Bakal Laporkan Alvin Lim ke Polisi
Hal ini memicu berbagai reaksi, termasuk kritik keras dari sejumlah netizen yang berbalik menghujat Alvin Lim, LQ Indonesia, dan bahkan mulai menyerang keluarganya.
Alvin Lim menjelaskan alasannya mengambil kasus ini,"Pertama, demi kemanusiaan karena iba dengan keadaan Agus. Kedua, untuk membuktikan bahwa LQ Indonesia Lawfirm tidak bekerja setengah-setengah dan tetap berkomitmen sampai akhir, baik itu kasus pro bono maupun kasus berbayar," kata Alvin dikutip Kamis 19 Desember 2024.
Menurut Alvin, banyak advokat terkenal yang memilih untuk tidak menangani kasus Agus Salim, korban penyiraman air keras yang menyebabkan kebutaan. Namun, Alvin tetap mengambil langkah tersebut.
"Saya ingin mencerdaskan masyarakat bahwa seorang lawyer yang tidak sependapat dengan buzzer atau opini pihak lawan, belum tentu adalah lawyer yang buruk," jelas Alvin.
Ia juga memaparkan bagaimana dirinya menghadapi tekanan yang luar biasa selama menangani kasus ini.
"Dalam kasus Agus Salim, masyarakat bisa melihat bagaimana lawan berusaha menghancurkan mental dan semangat saya dengan melakukan serangan secara beramai-ramai. Bukan hanya dari buzzer, tetapi juga laporan polisi yang dilayangkan oleh Novie dan kuasa hukumnya, Herwanto. Bahkan, Hotman Paris setiap hari menaikkan berita hoaks tentang saya dan menantang dengan pameran kekayaan, yang jelas melanggar kode etik advokat."
Namun, Alvin menegaskan bahwa dirinya tidak panik.
Ia mencontohkan dirinya tak gentar meski sering dipolisikan dan ratusan laporan polisi dialamatkan kepadanya
"Lawyer lain mungkin akan panik, tetapi saya sudah menghadapi lebih dari 200 laporan polisi, termasuk dari Raja Sapta Oktohari, anak Oesman Sapta Odang (Ketum Hanura). Laporan dari RSO bahkan sangat cepat naik ke tahap penyidikan dan langsung ada target operasi (TO) untuk penangkapan saya. Namun, saya berhasil mematahkan kasus ini dengan satu langkah strategi ke Kapolda Metro Jaya. Alhasil, Direktur Kriminal Khusus saat itu ditampar Kapolda di ruangannya."
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: