Syarat Beasiswa Fullbright ke Amerika Serikat, Menag: Santri Juga Bisa
Menteri Agama Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.-sabrina hutajulu-
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun, Ekonom: Perlu Hati-Hati
Profesor yang memiliki nama besar, dengan banyak penelitian yang dihargai dan pengikut yang banyak, dapat menjadi faktor penentu bagi mahasiswa internasional dalam mendapatkan beasiswa di universitas terkemuka di Amerika Serikat.
"Karena profesor di Amerika itu, siapa yang paling banyak grade-nya, followers-nya, penelitian-penelitiannya, bobotnya, itu diperbutkan di perguruan tinggi Amerika itu," kata Menag.
"Jadi kayak pemain bola itu. Nah, kalau profesor terkenal menggaransi Anda, itu gampang mendapatkan beasiswa," tandasnya.
BACA JUGA:Direktur Penyidikan Tepis Tuduhan PDIP soal Ketua KPK Orang Pilihan Jokowi
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun, Ekonom: Perlu Hati-Hati
Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Rabu 8 Januari 2025.
Penandatanganan tersebut membuka berbagai peluang kerja sama dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Amerika, khususnya bagi santri, mahasiswa, serta dosen yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: