Membedah Secara Teknis Pergantian Pelatih Timnas Indonesia, Arman Saputra: Perlu Konsistensi pada Taktik

Membedah Secara Teknis Pergantian Pelatih Timnas Indonesia, Arman Saputra: Perlu Konsistensi pada Taktik

Salah satu pengamat sepak bola membedah secara teknis pergantian pelatih Timnas Indonesia dan menggaris bawahi perlu konsisten pada taktik saat pergantian pelatih Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.-dimas rafi-

"Timnas Indonesia lebih sering bermain bertahan dan lebih mengandalkan serangan yang sporadis."

"Saat melawan Jepang dan Australia, kelemahan sistem bermain Timnas Indonesia terlihat begitu terlihat. Sehingga, sepanjang 90 menit timnas hanya bisa bertahan dan tidak banyak mengancam," ujar dia.

BACA JUGA:Resmi Ditahan KPK, Begini Kronologi Kasus Mantan Dirut Taspen Antonius Kosasih

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Ganti Usia Pensiun Menjadi 59 Tahun, Apa Dampaknya ke Generasi Muda?

Arman mengatakan bahwa tidak bisa disangkal Shin Tae-yong mencatat episode positif bersama Timnas Indonesia.

Namun, secara permainan sejatinya Shin Tae-yong belum memberikan pondasi yang kuat.

Prestasi Skuad Garuda masih sekadar letupan-letupan yang tidak konsisten, sehingga pergantian pelatih bisa jadi alternatif.

"Jika ingin naik level lebih tinggi, Timnas Indonesia butuh pelatih yang paham taktik secara lebih dalam. Pelatih yang punya filosofi dan konsistensi dalam bermain."

"Hal ini dilakukan agar prestasi Timnas Indonesia terbangun dengan pondasi taktik yang jelas. Sehingga, prestasi Skuad Garuda bukan sekadar letupan sesaat, tapi memiliki keberlanjutan yang jelas," ujar dia.

BACA JUGA:Tegang! Detik-detik Penangkapan Rampok Mini Market, Bongkar CCTV dan Todongkan Pistol

BACA JUGA:Kapolda Pimpin Sertijab Direktur Narkoba Hingga Kabid Propam Polda Metro Jaya

Arman lebih lanjut menyebut jika dianalogikan sebagai sebuah organisasi bisnis, Shin Tae-yong dinilai menjalankan Timnas Indonesia di level start-up.

Level start-up yang memungkinkan melakukan berbagai inovasi dan eksperimen.

"Namun, saat organisasi telah growth dan menjadi mature, maka yang dibutuhkan sistem yang lebih mekanistik bukan lagi organik."

"Saat perusahaan menjadi besar, maka bukan saatnya lagi bereksperimen untuk mengeksplorasi peluang, melainkan sistem jelas untuk mengeksploitasi hasil," kata dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads