Program Sekolah Rakyat Dikhawatirkan Munculnya Ketimpangan Baru, Begini Tanggapan Mendikdasmen Abdul Mu'ti
Program Sekolah Rakyat Dikhawatirkan Munculnya Ketimpangan Baru, Begini Tanggapan Mendikdasmen Abdul Mu'ti-Disway/Annisa Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti buka suara terkait kekhawatiran munculnya ketimpangan baru dari dibentuknya Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda.
Kedua jenis sekolah ini merupakan program yang diperintahkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk Sekolah Unggul Garuda dan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk Sekolah Rakyat.
BACA JUGA:JPPI: SMA Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat Berpotensi Langgar Konstitusi, Terancam Seperti RSBI
BACA JUGA:5 Ide Kegiatan Isra Miraj 2025 di Sekolah dan Pesantren, Auto Nambah Ilmu
Untuk diketahui, Sekolah Unggul Garuda ditujukan untuk anak-anak dengan keunggulan akademik di atas rata-rata sehingga diproyeksikan untuk bisa diterima di kampus bergengsi luar negeri.
Sementara Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem sehingga tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan anaknya.
Selain itu, sekolah yang berbentuk asrama tersebut juga demi mencegah anak-anak telantar mendapatkan pola asuh yang salah karena keterbatasan dari orang tua tersebut.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Upayakan Sekolah Rakyat Tak Tumpang Tindih dengan Sekolah Umum
BACA JUGA:Ngenes Banget Jadi Paula Verhoeven, Gak Bisa Ketemu Anak Sampai Susah Tidur 4 Bulan
Di sisi lain, hal ini memunculkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat atas pendidikan yang mengotak-kotakkan anak.
Kemudian juga kualitas pendidikan yang timpang antara Sekolah Unggulan dengan Sekolah Rakyat.
Terkait hal ini, Abdul Mu'ti menegaskan bahwa kualitas pendidikan dari kedua sekolah tersebut, termasuk sekolah umum yang dijalankannya, tidak akan timpang.
"Usaha kami kan semua pendidikan bermutu untuk semua. Jadi begini, pendidikan untuk anak-anak ekstrem bukan berarti tidak unggul, kan?" cetus Mu'ti, ditemui usai Tanwir I Aisyiyah di Jakarta, 15 Januari 2025.
BACA JUGA:Keputusan Libur Sekolah Bulan Ramadan Diungkap Abdul Mu'ti: Pengumuman Tunggu Surat Edaran
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: