BPOM RI Akui Belum Resmi Dilibatkan di Program MBG: Tunggu MoU dengan Badan Gizi Nasional

BPOM RI Akui Belum Resmi Dilibatkan di Program MBG: Tunggu MoU dengan Badan Gizi Nasional

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengakui bahwa pihaknya belum dilibatkan secara penuh pada program Makan Bergizi Gratis-Disway.id/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengakui bahwa pihaknya belum dilibatkan secara penuh pada program Makan Bergizi Gratis.

Di mana, pihaknya saat ini masih menunggu penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara pihaknya dengan Badan Gizi Nasional selaku pelaksana program.

BACA JUGA:Kepala BGN: Prabowo Sedih Banyak Anak Indonesia Belum Kebagian Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Mendagri: 415 Kabupaten dan 93 Kota Ingin Berpartisipasi Program Makan Bergizi Gratis

"Kami sekarang lagi menunggu proses penyelesaian MoU antara Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan Badan Gizi Nasional," ungkap Taruna, ditemui di Kantor BPOM, Jakarta, 17 Januari 2025.

Pentingnya hitam di atas putih ini berkaitan dengan pertanggungjawaban program, terutama soal anggaran.

"Segala sesuatu penggunaan anggaran negara harus ada perintahnya. Perintahnya bisa dalam bentuk aturan, bisa dalam bentuk surat tugas, bisa dalam bentuk MoU. Dan MoU-nya ini kita belum tuntaskan," paparnya.

Pelibatan petugas BPOM pada program yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional ini terkait pengawasan penyiapan makanan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

BACA JUGA:Puluhan Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis, BGN: Murni Kesalahan Teknis

"Kita tetap ingin bagaimana membuat program ini bisa berjalan dengan baik, tentu itu akan bisa dilakukan di hari-hari berikutnya, termasuk mencegah kejadian luar biasa," ujarnya.

Sebagai contoh yang baru saja terjadi adalah keracunan puluhan siswa SDN Dukuh 3 Sukoharjo pada program Makan Bergizi Gratis yang diduga akibat ayam marinasi belum matang.

"Kemudian ada yang terjadi di lapangan tentu kita harus mengerti bahwa kita harus melakukan tindakan-tindakan preventif yang lebih terukur di masa depan," tuturnya.

Tak ayal, pihaknya sudah telah berkomunikasi secara intensif kepada BGN terkait sinergi yang dilakukan. Bahkan, disebutkannya rapat dilakukan setiap dua kali seminggu. 

BACA JUGA:Wamenperin: Makan Bergizi Gratis Dongkrak Industri Kecil Menengah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads