Menkes Akui Pengadaan Obat dan Vaksin Terdampak Efisiensi Anggaran, Tapi..

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ditanya media terkait dampak efisiensi anggaran.-Annisa Amalia Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengakui efisiensi anggaran akan memiliki dampak terhadap pengadaan obat-obatan hingga vaksin.
Di mana, pihaknya melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp19,6 triliun dari sebelumnya Rp105,7 triliun. Sehingga, total anggarannya kini menjadi Rp86,1 triliun.
"Kemarin sudah kita ajukan ke DPR, jadi sudah disetujui efisiensi Rp19,6 triliun. Kita tidak efisiensi, sih, tapi sadar bahwa memang ada ruang untuk efisiensi," terang Budi di Jakarta Selatan, 6 Februari 2025.
BACA JUGA:Nasib Skrining Kesehatan Gratis Pasca Efisiensi Anggaran Kemenkes Rp19.6 T
BACA JUGA:Gus Ipul Sebut Bansos Berpeluang Bertambah di Tengah Efisiensi Anggaran Kementerian
Ia memastikan telah melakukan perhitungan mendetail agar untuk setiap kebutuhan program yang dijalankannya.
"Anggaran ini kita lihat dulu selama 6 bulan realisasinya seperti apa karena kalau memang ada kekurangan dan kekurangan ini penting buat masyarakat, saya yakin Pak Presiden dan Ibu Menteri (Keuangan) pasti akan kasih," tambahnya.
Ia pun tak menampik bahwa berbagai pemangkasan ini bisa berdampak pada berbagai sektor, termasuk pengadaan vaksin dan obat.
"Memang ada beberapa yang terkena, misalnya vaksin dan obat, tapi kembali lagi kita akan lihat realisasinya sampai bulan Juni," lanjutnya.
Sebagai gambaran, Kemenkes yang sebelumnya menganggarkan obat dan vaksin untuk 12 bulan akan dikurangi menjadi anggaran untuk 10 bulan.
"Kita menganggarkan untuk 12 bulan. Sebenarnya setelah kita lihat, sebenarnya kita bisa reduce ke 10 bulan."
"Karena vaksin dan obat itu kan ada stok juga 2 bulan."
BACA JUGA:Prabowo Kasih Sinyal Reshuffle Kabinet, Dasco: Warning Bagi Menteri Tak Bekerja untuk Rakyat
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: