Bermarwah Karena Umat, Lemah Karena Rais 'Aam

Bermarwah Karena Umat, Lemah Karena Rais 'Aam

KH Imam Jazuli--

Pidato Rais ‘Aam pada Harlah NU mestinya fokus pada nilai-nilai ideal perjuangan dan kebangsaan, dan tidak perlu dicampuraduk dengan urusan teknis menitip bendahara umum pada presiden dan wakil presiden, lebih-lebih di sampaikan tanpa aling-aling di muka umum. Mengapa Rais ‘Aam tidak berpikir dampaknya, dan bagaimana jika mata dunia memandang NU tidak lebih dari sekumpulan orang yang menggantungkan nasibnya pada jatah politik.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Butuh jalan keluar untuk mengembalikan idealisme yang semakin keropos. PBNU butuh diingatkan untuk kembali pada pelayanan umat dan kaum mustad’afin. Istana memang bisa memukau, bahkan bagi yang tak siap, malaikatpun berubah identitas, kata Prof. Mahfud. Karena itu dalam krisis multidemensi, kita seperti kehilangan keteladanan pemimpin yang berjiwa malaikat. Ini yang menjadi agenda besar warga NU di masa mendatang. (*)

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads