Terkuak! Begini Sejarah Hari Valentine yang Sebenarnya, Berawal Sejak Zaman Romawi
Sejarah Hari Valentine yang Sebenarnya--Canva
Sementara itu, pastinya juga banyak yang penasaran seperti apa sejarah hari Valentine yang sebenarnya .
Maka dari itu, berikut ini telah dirangkum sejumlah informasi terkait sejarah dari hari Valentine yang banyak ragam sekali versi, di antaranya:
1. Versi Festival Lupercalia
Lupercalia merupakan salah satu festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.
Di awal permulaan festival tersebut, anggota Luperci atau ordo pendeta Romawi akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus, pendiri Roma, yang diyakini telah dirawat oleh seekor serigala betina.
Oleh karena itu, para imam akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan, dan seekor anjing untuk pemurnian.
Kemudian mereka diketahui akan mengupas kulit kambing jadi potongan-potongan, lalu mencelupkannya ke dalam darah dan turun ke jalan dengan lembut menampar baik wanita maupun ladang tanaman dengan kulit kambing berlumuran darah tersebut.
Karena itu, jauh dari rasa takut, wanita Romawi juga menyambut baik sentuhan kulit kambing karena dipercaya dapat membuat mereka jadi lebih subur di tahun mendatang.
Menurut legenda, semua wanita muda yang berada di kota itu akan memasukkan nama mereka ke dalam guci yang besar.
Tidak hanya itu, para bujangan kota juga masing-masing akan memilih nama dan dipasangkan dengan wanita pilihannya pada tahun itu. Peristiwa itupun seringkali diakhiri dengan yang namanya pernikahan.
2. Versi St. Valentine dan Claudius II
Menurut versi St. Valentine dan Claudius II, perayaan yang sekarang ini disebut dengan Hari Valentine ternyata berawal dari seseorang di Gereja Katolik yang mengakui setidaknya tiga orang kudus berbeda yang bernama Valentine atau Valentinus.
Semuanya menjadi martir dan beberapa martir Kristen ini ada yang bernama Valentine. Hari Valentine tersebut kemungkinan besar diambil dari nama seorang imam yang jadi martir pada tahun 270 M oleh kaisar Claudius II Gothicus di Roma.
Saat Kaisar Claudius II telah memutuskan jika pria lajang akan menjadi prajurit terbaik daripada mereka yang memiliki istri dan keluarga.
Selain itu, dia juga melarang adanya pernikahan para pria-pria muda.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Ide Kado Valentine untuk Sahabat Tapi Cinta Harga Rp50 Ribuan, Murah tapi Berkesan!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
