Korupsi Jiwasraya Ancam Rencana Efisiensi Anggaran Prabowo, Pengamat Singgung Pengelolaan Anggaran Negara Secara Transparan

Korupsi Jiwasraya Ancam Rencana Efisiensi Anggaran Prabowo, Pengamat Singgung Pengelolaan Anggaran Negara Secara Transparan

Rencana efisiensi anggaran Prabowo Subianto kini tengah menghadapi ancaman besar buntut korupsi Jiwasraya.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Rencana efisiensi anggaran Prabowo Subianto kini tengah menghadapi ancaman besar buntut korupsi Jiwasraya.

Pasalnya, tingkat pelaksanaan program dengan target efisiensi sebesar 306,7 triliun rupiah tersebut semakin diperparah dengan penetapan tersangka terhadap Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata. 

Diketahui, Isa Rachmatarwata telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi perusahaan asuransi Jiwasraya.

Dalam kasus ini, Isa Rachmatarwata diduga terlibat saat menjabat sebagai Kabiro Asuransi pada Bapepam LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) 2006-2012.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, penetapan tersangka ini bukan sekadar isu hukum, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap keberlanjutan program efisiensi anggaran yang sedang digenjot oleh pemerintah. 

BACA JUGA:Cek Jadwal Lengkap Lokasi dan Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini 12 Februari 2025, Di mana Saja?

BACA JUGA:Hasil Liga Champions: PSG 3- 0 Brest, Ousmane Dembele Bersinar Cetak Brace

“Sebagai pihak yang memiliki kewenangan merevisi anggaran dan menyesuaikan rincian belanja negara sesuai dinamika kebutuhan pemerintah, Dirjen Anggaran memiliki peran yang sangat sentral dalam memastikan bahwa setiap rupiah dalam APBN digunakan secara optimal,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 11 Februari 2025.

Dalam konteks program efisiensi yang dicanangkan Prabowo, Dirjen Anggaran berperan sebagai eksekutor kebijakan yang memastikan bahwa penghematan anggaran tidak hanya menjadi retorika, tetapi benar-benar terealisasi dalam angka dan dampaknya terasa nyata.

Namun, dengan adanya krisis kepemimpinan akibat kasus korupsi yang menimpa Isa Rachmatarwata, peran strategis ini mengalami stagnasi yang dapat menghambat pelaksanaan efisiensi anggaran.

BACA JUGA:Vinícius Junior Bikin Fans Manchester City Terdiam Usai Mengejeknya, Raih MVP di Laga Manchester City vs Real Madrid

BACA JUGA:SELAMAT! Kamu Pemenang Saldo DANA Gratis Rp300.000, Cek Dompet Digital Sekarang

“Terjadi kekosongan kepemimpinan yang menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan terkait anggaran negara. Proses revisi anggaran yang seharusnya berjalan cepat untuk menyesuaikan dengan prioritas pembangunan kini menjadi lebih lambat akibat belum adanya figur yang bisa menjalankan tugas ini secara efektif,” jelas Achmad. 

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa dengan adanya skandal ini, maka akan timbul juga ketidakpercayaan di kalangan pemangku kepentingan terkait efektivitas program efisiensi yang sedang berjalan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads