Efisiensi Anggaran ESDM, Bahlil: Rapat, Seminar, dan Program Non-Efektif Dihapus

Efisiensi Anggaran ESDM, Bahlil: Rapat, Seminar, dan Program Non-Efektif Dihapus

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyebut ESDM telah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 1,66 triliun atau sekitar 42,41% dari total pagu anggaran 2025 yang mencapai Rp 3,91 triliun-Disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 1,66 triliun atau sekitar 42,41% dari total pagu anggaran 2025 yang mencapai Rp 3,91 triliun.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran tersebut bertujuan untuk memangkas program-program yang tidak termasuk dalam prioritas utama.

BACA JUGA:Komisi X DPR Tegas Menolak Kenaikan UKT di Tengah Efisiensi Anggaran!

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Kemenhan dan TNI: Fokus pada Alutsista dan Belanja Pegawai

"Menyangkut efisiensi, sebenarnya niatnya itu sangat baik, efisiensi itukan untuk memangkas program-program yang bukan dari skala prioritas," ungkap Bahlil di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 13 Febuari 2025.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa rapat, seminar, dan program-program yang tidak dapat mencapai Indikator Kinerja Utama (KPI) menjadi bagian yang dipangkas.

"Rapat-rapat yang terlalu banyak, berangkat-berangkat, terus seminar-seminar, terus ada program-program yang mungkin diperiksa yang tidak bisa mewujudkan KPI atau Indikator Kinerja Utama, menurut saya itu hal yang wajar saja, setiap pemimpin kan pasti punya target," jelasnya.

Bahlil juga memastikan bahwa pemangkasan anggaran terbesar terjadi di sektor infrastruktur, dengan prioritas utama pada kebutuhan kedaulatan energi.

BACA JUGA:UKT Bisa Meroket! Efisiensi Anggaran Rp14,3 Triliun Picu Kekhawatiran Mahasiswa

"Kita paling besar itu di infrastruktur dulu, jadi kita bikin prioritas dulu, kebutuhan kita adalah kedaulatan energi," ujarnya.

Diketahui, dari total efisiensi Rp 1,66 triliun, penghematan terbesar berasal dari belanja sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp 1,3 triliun.

Sementara itu, belanja sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diefisiensikan mencapai Rp 139,37 miliar dan belanja dengan sumber Belanja Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 216,89 miliar.

Meskipun mengalami pemangkasan anggaran signifikan, beberapa program strategis tetap akan berjalan, terutama terkait elektrifikasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

BACA JUGA:Kejagung: Ada Keterkaitan Kelangkaan Gas LPG 3 Kg dalam Dugaan Korupsi Ditjen Migas ESDM!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads