Danantara Diduga 'Menggarong' Uang Rakyat, Tagar #IndonesiaGelap Menggema di X: Benar Kata Anies!

Presiden melantik jajaran petinggi Danantara, termasuk Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani sebagai CEO, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai COO, dan Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir sebagai CIO.-@infobandungbarat-Instagram
JAKARTA, DISWAY.ID - Prabowo Subianto dinilai sudah membawa masyarakat ke dalam era Indonesia Gelap setelah 100 hari lebih menjabat sebagai Presiden RI.
Kini yang menjadi sorotan yakni terkait dengan terbentuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Danantara akan segera diresmikan Prabowo Subianto pada hari Senin, 24 Februari 2025.
Tugas dari Danantara sendiri adalah untuk mengelola aset lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14,615 triliun.
Akan tetapi masyarakat Indonesia, terutama yang ada di media sosial X tidak percaya dengan terbentuk dan terciptanya Danantara.
Warganet menilai/menduga bahwa Danantara menjadi proyek 'penipuan', cara baru untuk menggarong uang rakyat.
Terlebih yang menjadi protes arganet di X saat adaya isu bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo bakal ditunjuk sebagai pengawas Danantara.
Salah satu faktor kontranya masyarakat Indonesia terhadap penunjukkan Jokowi sebagai pengawas Danantara karena adanya penobatan yang terjadi di tahun 2024 lalu.
BACA JUGA:Kelahiran Danantara di Tengah Kontroversi, Jadi Motor Ekonomi atau Ladang Kepentingan Politik?
Dimana Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) menobatkan Joko Widodo sebagai nominasi finalis tokoh kejahatan terorganisasi dan terkorup 2024
"Danantara adalah tipu-tipu cara baru untuk menggarong uang rakyat. Masa rakyat percaya sama pengkhianat yang mengelu-elukan nominator OCCRP? Hidup Jokowi ndas mu," cuit salah seorang netizen di X.
"Danantara itu cuma sebuah terminologi pemikiran buat menggarong uang negara lebih banyak lagi, ga percaya? Mark my words!," ujar seorang netizen lainnya.
Sekarang, kata netizen, semua telah terbukti benar, terlebih soal perkataan Anies Baswedan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: