Harapan Danantara Jadi Motor Penguat Ekonomi, Ekonom: Masih Terlalu Jauh!
Dalam rangka mengurangi beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), Pemerintah kini dikabarkan tengah menggodok kebijakan terbaru untuk Badan Daya Anagata Nusantara (Danantara), agar dapat mengoptimalkan aset negara tanpa membebani APBN.-dok disway-
“Mereka membutuhkan puluhan tahun untuk membangun reputasi internasional, menarik investasi global, dan mengelola aset dengan efisiensi tinggi,” jelas Achmad
BACA JUGA:Tetap Gaspol! DTKS Dihapus, Segera Cek Pencairan Saldo Dana Bansos 2025
BACA JUGA:Kompolnas Sebut Lagu Band Sukatani Bentuk Kebebasan Berekpresi: Polri Sudah Siapkan Wadah Kritik
Di luar tantangan internal, Achmad juga menambahkan bahwa kondisi geopolitik saat ini juga kurang mendukung bagi Danantara.
Saat ini, ketidakpastian global yang dipicu oleh perang dagang, konflik geopolitik di berbagai kawasan, serta ketidakstabilan ekonomi global membuat investor cenderung memilih investasi yang lebih aman dan stabil.
“Dalam situasi seperti ini, investor lebih memilih sovereign wealth fund yang telah mapan seperti Temasek atau Khazanah daripada entitas baru seperti Danantara yang masih mencari pijakan,” pungkas Achmad.
BACA JUGA:Dana Bansos PIP 2025 Termin 1 Segera Cair, Cek Syarat dan Besaran Nominal yang Diterima Siswa!
Selain itu, posisi Indonesia dalam geopolitik global juga menambah kompleksitas.
Negara-negara dengan sovereign wealth fund yang sukses biasanya memiliki hubungan internasional yang stabil, regulasi yang ramah investasi, serta ekosistem bisnis yang mendukung.
Jika Indonesia tidak dapat memastikan stabilitas regulasi dan kebijakan yang konsisten, maka akan sulit bagi Danantara untuk menarik investor internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
