Adik Menhan 'Maroef Sjamsoeddin' Diangkat Jadi Dirut MIND ID, Pengaruh Militer Makin Nyata?

Adik Menhan 'Maroef Sjamsoeddin' Diangkat Jadi Dirut MIND ID, Pengaruh Militer Makin Nyata?

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pengangkatan Eks Wakil Kepala BIN dan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menjadi Direktur Utama MIND ID yang baru terhitung 3 Maret 2025-MIND ID-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pengangkatan Eks Wakil Kepala BIN dan Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menjadi Direktur Utama MIND ID yang baru terhitung 3 Maret 2025. 

Pengangkatan Maroef Sjamsoeddin yang juga adik Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin itu menggantikan Hendi Prio Santoso yang telah menjabat sebagai Direktur Utama MIND ID sejak 29 Oktober 2021.

BACA JUGA:MIND ID Targetkan Cetak Laba Rp30 Triliun Tahun Ini

BACA JUGA:Pabrik Asam Sulfat Smelter Freeport Meledak, MIND ID: Kita Berhentiin Sementara

Mengutip laman resmi MIND ID, pengangkatan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan MIND ID yang digelar pada Senin 3 Maret 2025. 

Bos baru MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, bukan orang baru dalam industri pertambangan negara. Satu dekade lalu, Maroef juga pernah menjabat sebagai pemimpin di perusahaan pertambangan di Tanah Air yakni PT Freeport Indonesia sejak 2015-2016.

Karier Maroef begitu moncer. Terlebih, latar belakang militer jebolan TNI Angkatan Udara sempat mengantarkannya menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2011-2014.

Ia merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara. Lulus dari Akademi Angkatan Udara pada 1980, Maroef pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis BIN, Sahli Hankam BIN dan Wakil Kepala BIN selama periode 2011-2014.

BACA JUGA:MIND ID Dukung Penuh Kejagung Usai Tetapkan Budi Said Jadi Tersangka Kasus Penipuan Jual Beli Emas Antam

Mengulas balik empat tahun MIND ID, Hendi Prio Santoso juga melakukan beberapa terobosan di industri pertambangan negara. Hal itu baik dalam proyek pertambangan maupun hilirisasi di sejumlah perusahaan tambang di bawahnya.

Sejumlah megaproyek hilirisasi besar tuntas dilakukan di bawah kepemimpinannya, seperti tuntasnya pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga bernilai Rp 58 triliun yang dioperasikan PT Freeport Indonesia, lalu Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bernilai investasi hingga Rp 16 triliun di Mempawah, Kalimantan Barat.

Beberapa proyek strategis ke depan lainnya meliputi implementasi Proyek Dragon di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dimana telah memasuki tahap joint venture dengan perusahaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terbesar asal China, yakni Cotemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Proyek strategis lainnya yakni proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berfokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik. PTBA proaktif mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala ini dengan melakukan pengembangan kapasitas angkutan lainnya.

BACA JUGA:Riset Kolaborasi Grup MIND ID, Ciptakan Nilai Tambah Hilirisasi dari Limbah Peleburan Timah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads