Nelayan Kecewa Pagar Laut di Desa Kohod Tangerang Masih Tersisa: Diusut Tuntas!

Nelayan kecewa dengan pemerintah, lantaran pagar laut di wilayahnya masih tersisa dan berharap agar pemerintah mengusut tuntas polemik tersebut.-candra pratama-
TANGERANG, DISWAY.ID - Nelayan kecewa dengan pemerintah, lantaran pagar laut di wilayahnya masih tersisa dan berharap agar pemerintah mengusut tuntas polemik tersebut.
"Harapan kami diusut tuntas lah masalah terkait pager laut ini. Baik itu dalam surat-surat kepemilikannya yang di laut itu ataupun segalanya," ucap seorang nelayan berinisial MR (48) yang merupakan Nelayan Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Senin 17 Maret 2025.
MR mewakili nelayan Desa Kohod mengeluh, jika pagar laut yang terbuat dari bambu itu masih berdiri tegak, kerana para nelayan sangat menggantungkan kehidupannya di laut, untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Mat Solar Meninggal Dunia di Rumah Sakit Pondok Indah
BACA JUGA:Pohon Tumbang Timpa 2 Mobil di Kebon Sirih, Korban Berhasil Dievakuasi dengan Selamat
"Harapan kami sebagai nelayan tuh dalam jangka panjangnya. Kalaupun pembangunan di laut, ya harus dihentikan gitu," tuturnya.
Tak hanya itu, MR mengungkapkan, dirinya takut jika pengembang atau pihak swasta yang mengambil alih fungsi laut untuk kepemilikan lahan.
Pasalnya, pagar yang sudah di kavling itu disebut-sebut akan diuruk dan dijadikan reklamasi.
"Masalahnya kan nanti kalau sudah ada pemindahan kepemilikan, kan dalam jangka panjangnya kami takut gak boleh melayar. Gitu aja sebetulnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Prabowo Resmikan 17 Stadion di Indonesia Berstandar FIFA: Ini Prestasi Jokowi
BACA JUGA:Pagar Laut di Tangerang Masih Kokoh Berdiri, WALHI Desak Pemerintah Segera Bertindak!
Sebelumnya, MR menduga, belum terbongkarnya pagar itu dikarenakan masih ada surat-surat atau sertifikat kepemilikan yang belum tuntas. Dia tidak bisa berkomentar banyak soal hal tersebut, yang jelas nelayan merasa dirugikan.
Berdasar pengakuan MR, pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PDKP) Kementerian KKP telah berupaya mencabut sisa-sisa pagar laut sebelum bulan Ramadan tiba.
Namun sayang, pagar yang terbuat dari bambu itu sangat keras jika dicabut secara manual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: