Nelayan Kecewa Pagar Laut di Desa Kohod Tangerang Masih Tersisa: Diusut Tuntas!

Nelayan Kecewa Pagar Laut di Desa Kohod Tangerang Masih Tersisa: Diusut Tuntas!

Nelayan kecewa dengan pemerintah, lantaran pagar laut di wilayahnya masih tersisa dan berharap agar pemerintah mengusut tuntas polemik tersebut.-candra pratama-

Menurut MR pemasangannya menggunakan alat berat seperti eskavator.

BACA JUGA:Sosok Oknum TNI Diduga Terlibat Tewasnya Anggota Polres Way Kanan Ramaikan Medsos, Kapendam Angkat Bicara

BACA JUGA:3 Dana Bansos yang Cair Jelang Idul Fitri 2025, Ada PKH hingga PIP

"Pagar yang nggak bisa dicabut itu emang pake alat berat sih, ekskavator. mungkin, nggak bisa manual kali. Kemarin juga udah dilakukan pencabutan ulang sama PSDKP, dari KKP, itu nggak bisa dicabut juga, gitu," tuturnya.

Menurut MR, saat itu pihak KKP mengatakan, sedang ada efisiensi anggaran sehingga tidak bisa menggunakan alat berat untuk mencabut pagar tersebut.

"Kemarin sih memang satu, kata dia ada efisiensi anggaran, nggak bisa anggarannya lagi dikurangin dari kementerian. Terus pakai pake manual dan ternyata nggak bisa pake manual," imbuhnya.

Sementara, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten tak membantah adanya polemik tersebut.

BACA JUGA:Saksi Mata Beberkan Detik-detik Tiga Bocah Tenggelam di Danau Situ Gede Tangerang

BACA JUGA:Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras Timpa 2 Mobil di Kebon Sirih, Korban Terjepit di Ruang Kemudi

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti mengakui, tidak tercabutnya pagar bambu di laut Kohod karena terkendala alat berat.

"Betul di perairan Kohod hasil patroli terakhir masih tersisa sekitar 600 meter. Sudah coba dibongkar dengan ditarik tagboat, tapi tidak bisa. Butuh alat berat dan ponton," ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Jumat malam, 14 Maret 2025.

Eli memastikan, sisa pagar bambu yang berada di tengah laut Kohod itu, akan segera diupayakan untuk dibersihkan. Pihaknya pun sedang berkordinasi dengan pihak terkait untuk mekanisme alat pencanutan

"Sudah dikoordinasikan dan dikomunikasikan akan dibongkar, sedang masih proses komunikasi mengenai mekanisme dan alat yang dibutuhkan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads