bannerdiswayaward

Fenomena Langka! Ada 2 Kali Puasa Ramadan Tahun 2030, Ini Penjelasan Pakar Fisika IPB

Fenomena Langka! Ada 2 Kali Puasa Ramadan Tahun 2030, Ini Penjelasan Pakar Fisika IPB

Guru Besar Fisika Teori IPB University, Prof. Husin Alatas, menjelaskan bahwa dalam fisika, waktu merupakan konsep yang kompleks dan misterius.--IPB University

JAKARTA, DISWAY.ID - Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun?

Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada tahun 2030.

Bagaimana penjelasan ilmiah dari fenomena ini, khususnya dari sudut pandang ilmu fisika?

Guru Besar Fisika Teori IPB University, Prof. Husin Alatas, menjelaskan bahwa dalam fisika, waktu merupakan konsep yang kompleks dan misterius.

“Bagi manusia, waktu adalah sesuatu yang nyata dirasakan setiap hari melalui perubahan di semua aspek kehidupan, termasuk fenomena alam seperti pergantian bulan,” ujarnya dalam keterangan kepada Disway. 

BACA JUGA:Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sepanjang Ramadan Catat Omzet Rp39,3 Milyar

Mengapa Ramadan Bisa Terjadi Dua Kali dalam Setahun?

Fenomena ini disebabkan oleh perbedaan sistem kalender Masehi (berbasis matahari) dan Hijriah (berbasis bulan).

Tahun Masehi memiliki 365,24 hari, sementara tahun Hijriah hanya 354,36 hari.

Perbedaan sekitar 10,88 hari setiap tahunnya menyebabkan pergeseran tanggal dalam kalender Hijriah dibandingkan kalender Masehi.

“Karena perbedaan panjang hari tersebut, ada kemungkinan tanggal 1 Ramadan jatuh dua kali dalam satu tahun Masehi. Berdasarkan perhitungan astronomi, tahun 2030 adalah salah satu momen langka ketika fenomena ini terjadi,” jelas Prof. Husin.

BACA JUGA:Ini Pola Makan dan Olahraga yang Tepat Ampuh Kembalikan Massa Otot Setelah Ramadan

Dasar Ilmiah Penentuan Waktu

Dalam penentuan waktu, para ilmuwan menggunakan fenomena periodik di alam.

Saat ini, jam kisi optik yang memanfaatkan transisi frekuensi optik pada atom seperti Ytterbium (Yb) dan Strontium (Sr) menjadi standar pengukuran waktu paling akurat.

Namun, secara tradisional, manusia telah lama menggunakan pergerakan matahari dan bulan sebagai penentu waktu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads