Donald Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Indonesia, Dasco: Pemerintah Mesti Perkuat Diplomasi Perdagangan

Donald Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Indonesia, Dasco: Pemerintah Mesti Perkuat Diplomasi Perdagangan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal tarif impor baru yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump-disway.id/anisha aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal tarif impor baru yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

Dasco menegaskan Indonesia harus bisa melobi AS, khususnya terkait besaran tarif impor yang dikenakan.

"AS adalah mitra dagang penting untuk Indonesia. Kita harus melaksanakan diplomasi perdagangan dengan baik," kata Dasco, Jumat, 4 April 2025.

BACA JUGA:Polda Jabar dan RS Bhayangkara Bogor Gelar Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Pemudik

BACA JUGA:Tanggapan Santai Kemenperin Banyaknya Pabrik Tutup di Indonesia: Pabrik Baru Jauh Lebih Banyak

Ketua Harian Partai Gerindra ini mengingatkan pemerintah agar Indonesia tidak menjadi tempat pembuangan bagi produk negara lain, imbas kebijakan tarif baru AS.

Menurutnya, jika tak berhati-hati, maka akan berbahaya bagi industri di Indonesia dan program hilirisasi.

"Ini sangat berbahaya untuk produk industri Indonesia dan bisa mengagagalkan proses hilirisasi kita. Kita musti jaga bersama kepentingan nasional ini bersama antara pemerintah, swasta, eksekitif, legislatif, dan penegak hukum," ujar Dasco.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan adanya kenaikan tarif ekspor 10 persen ke seluruh negara, termasuk Indonesia.

Menurut unggahan Gedung Putih di Instagram, Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen. 

BACA JUGA:KAI Service Akan Rekrutmen 1.100 Tenaga Untuk Posisi Pramugara dan Pramugari

BACA JUGA:Isi Chat Atalia Praratya dengan Imam Besar Masjid Raya Al Jabbar Soal Perselingkuhan Ridwan Kamil yang Beredar di Medsos

Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS.

Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia bukan negara satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen dan 36 persen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads