Razman Nasution Minta Pengadilan Tinggi Ambon Kembalikan BAS Buntut Tertangkapnya Hakim di Kasus Korupsi

Pengacara senior Razman Arif Nasution kembali bersuara lantang menyikapi maraknya kasus suap dan dugaan korupsi yang menyeret sejumlah hakim di berbagai wilayah Indonesia.-hasyim ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pengacara senior Razman Arif Nasution kembali bersuara lantang menyikapi maraknya kasus suap dan dugaan korupsi yang menyeret sejumlah hakim di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu yang menjadi sorotannya adalah terkait pemblokiran Berita Acara Sumpah (BAS) oleh Mahkamah Agung yang dianggap tidak adil.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Razman meminta Mahkamah Agung meninjau kembali keputusan pembekuan BAS yang berdampak pada hak-hak advokat dan proses hukum yang berlangsung.
BACA JUGA:Hotman Paris Boyong 2 Saksi Wartawan dan 1 Saksi Ahli, Razman Nasution Himbau Pesan Ini
BACA JUGA:Orang Kaya Ramai-Ramai Pindahkan Asetnya ke Luar Negeri, Ada Apa?
"Kemudian tentang berita acara sumpah saya, saya melalui kesempatan meminta tolong bapak Ketua Pengadilan Tinggi Ambon kembalikan bas saya," ujar Razman ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Ssnin 14 April 2025.
"Tidak ada istilah pembekuan, tidak ada istilah pencabutan, jangan suka-suka ya," tambah Razman.
Meski demikian, Razman Nasution tetap optimis masih banyak hakim yang jujur. Hanya saja, kata Razman, masih belum terlihat ke permukaan oleh publik.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Selasa 15 April 2025, Seluruh Wilayah Berpotensi Hujan Ringan!
"Begini banyak hakim bermasalah saya yakin dan percaya masih banyak hakim yang juga jujur, hanya saja belum ketemu, barangkali orang yang berani bersuara, jadi ini poin saya," ucap Razman.
Razman Nasution juga meminta kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk segera membentuk tim audit investigasi harta kekayaan para hakim sebagai bentuk transparansi dan upaya pemberantasan korupsi.
“Kita mendesak untuk mengaudit kekayaan hakim. Jangan ada lagi hakim-hakim yang tajam ke bawah tapi ke atas. Kalau tidak berani, audit semua ketua pengadilan dari pusat sampai daerah,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: