Tarif Dagang Trump Bikin Panik, Komoditas Minyak Sawit Kini Jadi Sorotan

Tarif Dagang Trump Bikin Panik, Komoditas Minyak Sawit Kini Jadi Sorotan

Ditengah-tengah kekhawatiran global akan dampak dari tarif dagang Donald Trump yang berjumlah sebesar 32 persen, dan Indonesia sendiri masih memiliki komoditas minyak tropis sebagai senjata utamanya, terutama minyak sawit-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ditengah-tengah kekhawatiran global akan dampak dari tarif dagang Donald Trump yang berjumlah sebesar 32 persen, dan Indonesia sendiri masih memiliki komoditas minyak tropis sebagai senjata utamanya, terutama minyak sawit.

Bukan tanpa alasan, karena Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu pemasok terbesar komoditas minyak sawit kepada Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari data United States Department of Agriculture (USDA), nilai ekspor minyak tropis Indonesia ke AS kini sudah mencapai USD 2,13.

BACA JUGA:Penghapusan Denda Pajak Kendaraan Disambut Baik, Apa Alasannya?

BACA JUGA:April Ceria! Cek Saldo Dana KKS Kamu! BPNT Tahap 2 Sudah Cair, Ini Cara Lihatnya

Tidak hanya itu, Indonesia sendiri hingga saat ini masih merupakan pemegang terbesar dari total impor minyak tropis, yaitu sebesar 70 persen. 

Dengan memanfaatkan besarnya potensi komoditas sawit di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini juga terus meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri kelapa sawit di dalam negeri.

Salah satu langkah yang dilakukan Kemenperin adalah dengan dalam rangka meningkatkan hilirisasi produk turunan kelapa sawit adalah memfasilitasi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PalmCo/PTPN IV dengan Koperasi Produsen Gerak Nusantara (KPGN).

Kebijakan hilirisasi ini sendiri juga diarahkan untuk menumbuhkan industri dalam lima jalur utama, yaitu produksi minyak goreng sawit, oleofood (lemak pangan), oleochemicals, fitonutrient, dan biomassa atau biomaterial.

“Langkah tersebut akan membantu petani dalam mengelola usaha mereka secara lebih efektif. Asalkan didukung oleh pelatihan dan pendampingan dari pengrajin berpengalaman," jelas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, kepada Disway pada Selasa 15 April 2025.

BACA JUGA:Sudah Cek KTP Hari Ini? Saldo Dana PKH Tahap II Cair April, Lihat Namamu Masuk atau Nggak!

BACA JUGA:Sitaan Baru Kasus Suap Vonis Lepas CPO, Kejagung Temukan Mobil Mewah dan Sepeda Brompton

"Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi,"tandasnya.

Sebelumnya, Putu juga mengungkapkan bahwa potensi pengembangan industri hilir kelapa sawit nasional masih sangat terbuka, khususnya pada pemanfaatan biomassa sawit yang selama ini masih belum optimal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads