Monorail Mau

Monorail Mau

Ilustrasi hunian di atas stasiun KRL di Jakarta.-Ilustrasi ini dibuat dengan ChatGPT-

Misalkan Anda punya ide: di setiap stasiun KRL di Jakarta dibangun apartemen kelas biasa.

Rumah susun --tapi jangan disebut rumah susun. Misalkan, masing-masing 20 lantai. Tiap stasiun beberapa unit. Keretanya masuk ke apartemen itu. Seperti yang di Chongqing, Tiongkok, itu (Disway: BACA JUGA:Apartemen Kereta).

Mungkinkah ide Anda itu bisa diterima? Lalu jadi kenyataan?

Coba saja. Toh alasan untuk mengemukakan ide itu lebih kuat dari riwayat lahirnya kereta masuk apartemen di Chongqing.

Ide itu harus Anda niatkan untuk sesuatu yang mulia: agar jumlah golongan kelas menengah kita terus bertambah. Agar negara cepat maju.

Anda sudah tahu: waini terlalu banyak orang yang berpendapatan tetap di Jakarta menghabiskan gajinya untuk biaya transportasi.

Sebenarnya mereka telah menghemat dengan cara naik KRL. Tapi rumah mereka jauh dari stasiun --hanya bisa beli rumah yang harganya masih terjangkau.

Karcis KRL-nya sendiri murah. Rp 1.500. Dulu. Entah sekarang. Tapi biaya transport dari rumah ke stasiun jauh lebih mahal dari itu. Naik ojek bisa Rp 8.000 sampai 15.000. Pulangnya pun segitu.

Rumah di sekitar stasiun sudah mahal. Tidak terjangkau. Maka pemerintah bisa bekerja sama dengan KAI: bangun rumah susun di lahan stasiun KRL. Biayanya minta dicarikan lewat Danantara.

Atau ide itu Anda teruskan ke menteri perumahan. Toh Anda tahu: Ara (Maruarar Sirait, Red), sang menteri, lagi pusing menghadapi para pengembang. Program membangun tiga juta rumahnya banyak dipersoalkan pengembang.

Tapi, sekali lagi, niat ide Anda itu harus tulus: untuk membuat negara ini kian masuk akal. Menggunakan lebih separo gaji untuk biaya transportasi adalah tidak masuk akal. Padahal itu transportasi ke tempat kerja.

Kalau rumah mereka bisa di sekitar stasiun langsung biaya hidup mereka turun drastis. Untuk transportasi bisa turun 70 persen. Bisa untuk meningkatkan kesejahteraan.

Saat saya ikut melihat kereta masuk apartemen di Chongqing Sabtu lalu saya membayangkan alangkah enaknya penghuni apartemen itu. Stasiunnya di lantai enam apartemen mereka. Lantai-lantai di bawah stasiun dipakai untuk komersial. Lantai paling bawah, yang menghadap jalan raya untuk toko-toko dan restoran.


Kereta monorail menembus gedung apartemen di Chongqing, Tiongkok. -Foto: Retna Christa-Harian Disway-

Waini toko dan resto itu panen raya. Ribuan turis telah didatangkan TikTok. Tiap hari. Siang malam. Ribuan turis itu  jadi konsumen besar.

Tidak ada tempat parkir umum di situ. Turis harus turun dari bus untuk menyeberang jalan --mencari posisi agar bisa melihat kereta masuk apartemen.

Setelah menurunkan turis bus harus pergi. Nanti, kalau mau meninggalkan tempat itu, turis harus berkumpul dulu di trotoar lebar depan toko-resto.

Kalau rombongan sudah lengkap, baru bus boleh dipanggil. Perlu waktu tunggu bus sekitar 15 menit. Waktu tunggu itulah yang mereka manfaatkan untuk cari makanan kecil, minum dan beli oleh-oleh. Rezeki TikTok.

Kalau toh ide Anda itu ditentang mungkin karena satu hal: suara berisiknya KRL di Jakarta. Yang di Chongqing tidak menimbulkan suara berisik. Bukan KRL. Ia monorail. Rodanya bukan besi. Rodanya karet. Relnya juga bukan besi. Relnya beton.

Sedang yang di Jakarta sudah telanjur KRL. Mungkin para ahli sipil bisa mengatasinya. Setidaknya mengurangi.

Yang jelas, kenyataan di Chongqing itu sudah menghilangkan satu alasan penolakan yang lebih besar: soal keamanan. Padahal soal aman atau tidak para insinyur sipil pasti tahu cara mengatasinya.

Dengan adanya objek turis di Chongqing yang mempersoalkan keamanan pasti hilang. Bukan berarti tidak ada alasan lain untuk menentang ide Anda itu. Terlalu banyak alasan yang bisa dibuat. Kalau perlu dibuat-buat. Masalahnya tinggal satu: mau atau tidak mau.

Fisik saya memang di Chongqing Sabtu lalu. Tapi pikiran saya di Jakarta. Terutama bagaimana cara menguatkan jumlah kelas menengah di negara kita.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 27 April 2025: Apartemen Kereta

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

KERETA MASUK APARTEMEN: SAINS, SENI, DAN SYAIR TIKTOK Fenomena kereta menembus apartemen di Chongqing seakan mengingatkan kita bahwa peradaban maju tidak selalu lahir dari rencana sempurna—kadang hanya perlu sedikit perebutan lahan, kompromi teknis, dan keajaiban algoritma. Dulu, rakyat setempat menganggapnya biasa saja: kereta lewat, hidup berlanjut. Kini, berkat TikTok, sebuah aksi rutin berubah menjadi tontonan massal, membuktikan hukum baru dalam "fisika sosial": Benda yang biasa, jika diamati berjuta mata kagum, bisa "melengkungkan ruang dan waktu persepsi". Lalu, di mana letak ilmiahnya? Pada rekayasa "rel karet monorel" yang mampu meredam bunyi, dan pada "elastisitas sosial" warga Chongqing yang rela berbagi rumah dengan rel melayang. Humornya? TikTok berhasil membuktikan bahwa manusia modern bisa berdiri berjam-jam hanya untuk melihat sesuatu yang sepuluh tahun lalu bahkan tak layak dilirik. Sebuah "progres" yang menggelikan sekaligus memesona. ### Ah, dunia. Kadang, semua hanya soal siapa yang merekam lebih dulu. Bukan siapa yang menciptakan.

Lagarenze 1301

Ada satu momen lagi yang menarik bagi para pembuat konten video TikTok di Changqing: makan kereta. Banyak orang berdiri berjejer di pinggir pagar. Nun jauh di atas, kereta datang. Orang itu pun membuka mulut. Di sebelahnya, rekan atau juru foto bayaran gercep mengabadikan momen makan kerera tersebut. Sebenarnya hal yang biasa. Duluuu, saya sering memotret teman wedok sedang menelan matahari senja. Di Pantai Kuta. Changqing menjadi populer karena media sosial. Dengan banyak destinasi yang unik, bahkan gila. Dan, bikin semakin gila karena video pendek tentangnya harus jadi pembuktian di Weibo, TikTok, Instagram, Facebook, hingga YouTube. Jangan bilang Anda sudah pernah ke Changqing kalau belum makan kereta. Tak ada foto atau videonya, itu hoaks.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

VIRAL DIGITAL.. "Viral itu seperti fatamorgana: dikejar ramai-ramai, diraih dengan bangga, lalu disadari.., ternyata biasa saja. Tapi foto tetap diunggah, karena dunia lebih percaya pada senyuman digital." ++

Jokosp Sp

Kecepatan Youtuber dan Tiktoker memang luar biasa. Rudy Chen adalah salah satu PMI keturunan ke dua China Medan dari suku Han yang sekarang kerja di Beijing yang sangat aktif dalam update perkembangan Tiongkok dalam setiap minggu perjalanan kelilingnya. Jadi perkembngan Tiongkok bisa dilihat dari mulai transportasi kereta cepatnya yg sudah ratusan kota tersambung, jalan daratnya yang lebar dan tertib, juga kebersihan yang menonjol. Sungai yang bersih dan rapi, juga cantik. Bandaranya yang modern, termasuk sistem pemesanan tiket, hotel, taxi dengan pembayaran digital serba dari hp. Dan yang terpenting adalah keaman yang terjamin karena setiap jalan terawasi dengan cctv. Tidak ada copet, tidak ada preman jalanan atau stasiun, dan tidak ada pemalak seperti yang kita jumpai di negeri kita. Itulah yang bikin turis dan warganya nyaman berusaha, dijamin oleh negara keamanannya. Di sini? Sekedar omon-omon, mereka raja-raja kecil di masing-masing wilayahnya. Sedih saja tak ada yang berubah cara kepemimpinan negeri ini menjamin negeri tertib dan bebas kkn.

Mirza Mirwan

Bakda Ashar kemarin saya mengikuti siaran live prosesi pemakaman Paus Fransiskus. Sejak misa di Piazza San Pietro (lapangan Santo Petrus/ St. Peter Square) yang ternyata benar dipimpin Kardinal Giovanni Battista Re, hingga peti mati tiba di Basilika Santa Maria Maggiore. Yang menarik adalah ketika mobil kepausan (popemobile) yang membawa peti mati Paus meninggalkan Basilika Santo Petrus di Vatikan menuju Basilika Santa Maria Maggiore. Sepanjang lebih kurang 6km perjalanan, di kiri-kanan jalan yang dilewati berjubel manusia yang mengelu-elukan Sang Paus Rakyat yang terbaring di peti mati di bagian belakang mobil kepausan. Kelihatannya jauh lebih banyak ketimbang waktu pemakaman Ratu Elizabeth II pada 19 September 2022. Bahkan di kiri-kanan Ponte Vittorio Emanuele II (jembatan yang membentang di atas Sungai Tiber) juga berjubel manusia. Ucapan "Ciao Papa" (Hallo Papa) sambil melambaikan tangan selalu terdengar dari mulut mereka, terutama wanita, yang dilewati mobil kepausan. Saya yakin, tidak semua dari mereka penganut Katolik. Tapi mereka menganggap Bapa Suci Fransiskus sebagai papa mereka. Bagi Anda yang pernah ke Roma pasti tahu bahwa Basilika Santa Maria Maggiore itu berada di luar Vatikan (+/- 6km di sebelah timur Vatikan). Tetapi Basilika Santa Maria Maggiore adalah basilika kepausan. Sesuai surat wasiat Paus Fransiskus 29 Juni 2022, beliau ingin dimakamkan di basilika tersebut, di ceruk antara Kapel Paulina dan Kapel Sforza. Ada 6 kapel di basilika tersebut.

Mirza Mirwan

Sambil menyelam minum air. Trump tak kenal peribahasa itu, tentu saja. Tetapi ia mempraktikkannya. Sambil melayat Paus Fransiskus, kemarin itu menyempatka untuk bertemu empat mata dengan Volodymir Zelenskyy sebelum misa pemakaman paus. Yang aneh, gesture Trump dan Zelenskyy beda jauh dengan waktu Zelenskyy menemuinya di Oval Office dulu itu. Boleh dikatakan kebalikannya. Waktu itu Trump kelihatan seperti guru galak yang menghadapi murid yang nakal. Sementara di Basilika Santo Petrus kemarin itu Trump bersikap seperti teman. Tetapi, waini, dari wajah Zelenskyy terkesan Presiden Ukraina itu seperti tak mempercayai Trump. Entah apa isi pembicaraan keduanya. Yang jelas, bakda pertemuan itu Trump memposting di Truth Social: "Stop the bloodshed, NOW. We will be wherever is necessary to help facilitate the END to this cruel and senseless war." Hallaaah... mbelgedhes, Trump. Pertumpahan darah di Gaza lebih parah ketimbang di Ukraina. Rusia vs Ukraina berperang antara tentara dan tentara. Lha di Gaza itu tentara melawan rakyat sipil, wanita dan anak-anak. Apakah bukan "cruel and senseless" itu namanya? إلى متى يسفك دم أطفلنا؟ (Sampai kapan darah anak-anak kami harus tertumpah?) Itu adalah pertanyaan ibu-ibu di Gaza.

Nusantara Hijau

Yang terutama bukan peristiwa kereta masuk apartemen. Tapi hanya semacam FOMO. Fear of missing out.Takut ketinggalan jaman.Ikut arus. Tapi ya ga papa.Pintar pintar memanfaatkan saja.Untuk jualan atau bikin konten yang bermanfaat.

Nusantara Hijau

Menanggapi komentar Pak Mirza kemarin : "Donald Trump pernah bekoar, bahwa kalau dirinya yang jadi presiden Amerika ,konflik Rusia-Ukraina itu bisa diakhiri "hanya dalam satu hari". Kenyatannya? Mbelgedhes! Trump juga berkoar bahwa untuk mengakhiri perang itu sebenarnya gampang andaikata ia di posisi "Si Joe Goblok".Nyatanya setelah ia menggantikan Joe Biden di kursi presiden... mbelgedhes juga. Koq mirip dengan : "Banjir dan macet gampang diatasi kalau saya jadi presiden". Giliran jadi presiden katanya gubernurnya yang gak mau taat . .MBHEL...GEDHES GONDHES!! Lho,kalau gubernurnya gak mau taat ya salahnya presiden juga.Kenapa gak bisa 'meluruskan anak buahnya?'

Alex Ping

Sekitar 2 tahun lalu, saya liburan keluarga dengan teman saya yang pekerjaannya content creator. Sebelumnya saya mengira pekerjaan itu begitu menariknya, bisa memiliki banyak waktu luang, happy all the time. Tetapi apa yang saya lihat waktu itu benar- benar menyadarkan bahwa itu bukan kebebasan waktu, melainkan kehidupannya dibawa masuk ke dalam kamera, dikemas dengan menarik dan disajikan kepada dunia seolah-olah tampak sangat menarik. Baterai HP jauh lebih penting daripada kehadiran orang-orang disekitarnya. Komentar dari seseorang yang tak dikenalnya jauh lebih menarik ketimbang keluhan sang anak. Sungguh sebuah ironi.

Lagarenze 1301

MotoGP tidak menarik lagi kalau Marc Marquez sudah melaju di depan. Balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol, tadi malam, buktinya. Marc Marquez menjadi juara Sprint Race lima kali berturut-turut. Lebih menarik balapan RedBull Rookie di sirkuit yang sama, beberapa saat setelah perhelatan MotoGP. Pebalap dari Indonesia, Veda Ega Pratama, meraih podium secara sensasional. Meski start dari posisi 15,  Veda mampu melibas satu per satu pebalap di depannya hingga finish di P3. Veda bahkan sempat memimpin balapan beberapa lap. Tapi, kecerobohan pebalap Spanyol, Brian Uriarte, membuat Veda tercecer. Uriarte yang juara, pebalap Malaysia Hakim Danish kedua, Veda ketiga. Tak apa. Balas lagi, Veda. Di Sirkuit Bugatti, Prancis, dua pekan depan.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp liang dan teman2 rusuhwan. Di komentar kemarin. Bp liang mempertanyakan. Mengapa lagu "nearer my god to thee" Ini dijadikan latar instrumental yg dimainkan oleh sekelompok pemusik di dalam film titanic 1997. sewaktu pelayaran perdana kapal titanic dari southampton ke NY. Perusahaan white star line, operator titanic. Membawa 8 orang pemusik untuk menghibur penumpang. Nahasnya, di pelayaran perdana ini kapal titanic tenggelam setelah menabrak gunung es. Menurut kesaksian penumpang titanic yg selamat. Di atas fore deck. Ke 8 pemusik itu tetap bekerja. memainkan lagu "nearer god to thee". Sampai haluan kapal tenggelam di air laut.

Juve Zhang

@Wilwa... insinyur Tiongkok sudah beberapa kali di bom mati oleh teroris di Pakistan....entah orderan siapa....mereka kerja buat infrastruktur Pakistan.....tapi Tiongkok tidak menuntut Pakistan....memang ini sarang teroris....konon ISIS_K berpusat di perbatasan Afghanistan dan Pakistan yg pegunungan.... sulit di serang..... alam mereka mendukung....terjal gunung nya.... Afghanistan maupun Pakistan...

Jokosp Sp

Preman dan pemalak itu memang diternak. Ternak yang memberikan setoran ke yang jaga keamanan negeri ini, ya si peternak itu. Kenapa jadinya para ternak itu terus tumbuh berkembang?. Karena memang dipelihara oleh tuannya. Si tuan akan berpura-pura tidak peduli ketika ada masalah. Justru ada masalah itu yang bisa mendatangkan pemasukan, lagi-lagi duwid. Ingat semboyannya "kita diperlukan pasti karena ada masalah". "Masalah itu yang mendatangkan pemasukan". Ajur lur.....ganti rezim tidak jadi lebih baik juga ternyata. Malah sekarang tambah berani, bersebab karena kedekatan dan diperlukan jadi bamper mereka.

Fiona Handoko

Selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp udin, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. "Ormas ganggu byd dan vinfast di subang. Bisa coreng indonesia di mata dunia. " Demikian berita di detik. Com. Pabrik belum berdiri/ Ormas unjuk gigi/ Merajalela pungli/ Pabrik dipalak kanan kiri/ Nanti pabrik beroperasi/ Tambah lagi serikat unjuk gusi/ Pejabat saling cari justifikasi/ Di negeri ini/ Pengusaha rugi/ Itu salahnya sendiri/ Mengapa berani berani/ Usaha di sini/

Wilwa

@JoNeca. Indonesia pengguna Tiktok terbesar di dunia: 157 juta (56% dari 280 juta). Disusul Amerika 120 juta (35% dari 345 juta). Brazil 105 juta (50% dari 210 juta).

Kang Sabarikhlas

Kemarin lupa ndak absen sebab siang ada acara reuni arek/lansia Kebangsren-Tunjungan di hotel Mojopahit, maka selagi masih topik 'kereta'...waini asik seru bisa komen Saat masih tinggal di Sidoarjo kalau antar cucu mudik Bojonegoro, saya naik KA Arjonegoro murah 12rb tapi selama 3 jam baru nyampek, karna kereta sering berhenti dijalur 2 track agar kereta 'mahal' lancar ngebut.!! Ndakpapa 'itu yg kumau' ada waktu untuk turun sebentar saya 'ngudut'. Pernah lagi asik ngudut+ beli kopi dipinggir pagar stasiun, eh..tiba² kereta berangkat ndak jadi berhenti lama saya bengong kayak aktor film Lansia ketinggalan Kereta...duh.. Pak Jonan, kenapa ndak buat ruang smoking area diteras sambungan?.. Kini tinggal di Surabaya saya antar jemput Cucu ke Bojonegoro naik kereta Blorasura dari St.Pasar.Turi, murah juga, cuma 13rb lama 2 jam. Saat kereta melaju bisa menembus mall pusat grosir PGS..hebat kan?.. ndak kalah sama 'kereta apartemen' nyang ceritanya dah out to date.. Kereta berhenti dah biasa, tapi kali ini persis dijendela saya cuma jarak sepelemparan kertas, kok rumah² semi permanen?..dan eloknya ada wanita tiduran diteras loteng kayu.. Penasaran saya zoom kamera hp, Astaqfirullah..emak² ndut bersarung dada cuma pakai bh merah kucem, tangan diangkat nutup kepala dan.. ada penampakan bulu ketiak nyang panjang²...wueekkk..hiiiiiii... Kain tirai jendela buat tutupi, saya tarik ndakbisa, dibuat bantal tidur penumpang depan saya...duh. Pak Jonan...kenapa rumah mepet rel ndak digusur? duh

Leong Putu

Bisa dicoba Pak Bos! Pak Bos masuk gorong-gorong lalu viralkan di tiktok siapa tahu 4 tahun lagi bisa kepilih. Khan hebat, anak cucu cicit canggah Pak Bos pasti bangga punya leluhur Pak Bos. Presiden RI ke sekian. Mereka pasti ceritanya bakal menggebu gebu :"ini lho kakek buyut ku, presiden RI ke 10, perjuangannya sungguh luar biasa. Pernah jadi pemenang konvensi partai Demokrat tapi disia-sia sehingga batal jadi bakal calon presiden tapi akhirnya bisa terpilih gara-gara adegan masuk gorong-gorongnya viral di tiktok". Weeeh...itu pasti akan jadi kisah yang sangat inspiratif setidaknya dalam lima dekade ke depan. Ayo Pak Bos bisa!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 169

  • manukan TV
    manukan TV
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Wilwa
      Wilwa
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pak De Kumis
    Pak De Kumis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Liam Then
    Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Eko Mahendro
    Eko Mahendro
  • Susilo Wuryanto
    Susilo Wuryanto
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Muhammed Khurmen
      Muhammed Khurmen
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Wilwa
      Wilwa
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • yea aina
    yea aina
    • Wilwa
      Wilwa
    • yea aina
      yea aina
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Alex Ping
    Alex Ping
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Antonio Samaran
    Antonio Samaran
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
  • Hanifa haafa
    Hanifa haafa
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Tivibox
      Tivibox
    • Tivibox
      Tivibox
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Wilwa
      Wilwa
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
  • heru santoso
    heru santoso
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • ahmad Tajudin umar
    ahmad Tajudin umar
  • siti asiyah
    siti asiyah
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • ian sopian
    ian sopian
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • DeniK
    DeniK
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Zuhdi Irham
    Zuhdi Irham
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Andri Wijayanto
    Andri Wijayanto
    • Rikki Sitorus
      Rikki Sitorus
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Er Gham 2
      Er Gham 2
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Qt Harman
    Qt Harman
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN