May Day 2025! Demo Buruh di AS Serang Trump dan Elon Musk, Ini Tuntutannya

May Day 2025! Demo Buruh di AS Serang Trump dan Elon Musk, Ini Tuntutannya

Demo Buruh di AS targetkan protes untuk Donald Trump dan Elon Musk--Dominic Gwinn/Middle East Images/AFP via Getty Images/Newsweek

WASHINGTON, DISWAY.ID — Puluhan ribu buruh turun ke jalan di seluruh Amerika Serikat pada Kamis 1 Mei 2025 dalam aksi May Day 2025.

Demonstrasi besar ini ditujukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Donald Trump dan miliarder Elon Musk, yang dianggap menyulut “perang terhadap kaum pekerja.”

Aksi tahunan ini berlangsung serentak di lebih dari 1.000 kota, menjadikannya salah satu May Day terbesar dalam sejarah AS.

Para demonstran menyuarakan kekhawatiran atas kebijakan pemotongan anggaran, pemangkasan ribuan pekerjaan federal, serangan terhadap serikat buruh, dan ancaman terhadap komunitas imigran.

"Ini adalah perang terhadap kelas pekerja," kata penyelenggara aksi dari gerakan May Day Strong.

BACA JUGA:Hadiah Prabowo di Hari Buruh, Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

“Pemerintah dan para miliarder seperti Elon Musk sedang menghapus layanan publik, menakut-nakuti keluarga imigran, dan melemahkan kekuatan buruh. Kami tidak akan tinggal diam.” dilansir dari NPR.

Para demonstran juga mengecam upaya privatisasi, defisit perlindungan buruh, serta pengaruh korporat besar dalam pengambilan kebijakan nasional.

Salah satu sorotan adalah dugaan keterlibatan Elon Musk dalam mendesak pengurangan struktur pemerintahan demi kepentingan segelintir elite.

BACA JUGA:Canda Prabowo ke Massa Buruh: 'Gue Kalah 4 Kali di Pemilihan Presiden, Elo Ketawa Lagi'

Sejarah May Day

Meski May Day tidak diakui secara resmi sebagai hari libur nasional di AS, sejarahnya kuat tertanam dalam perjuangan buruh sejak abad ke-19.

Aksi buruh besar pertama terjadi pada 1 Mei 1886, ketika pekerja menuntut hari kerja delapan jam. Peristiwa Haymarket Affair di Chicago—yang diwarnai ledakan dan eksekusi empat aktivis buruh—menjadi tonggak sejarah yang menginspirasi gerakan buruh global.

Upaya pemerintah untuk menggeser makna May Day dimulai sejak Presiden Eisenhower mendeklarasikan 1 Mei sebagai Law Day, dan Presiden Trump mengubahnya menjadi Loyalty Day.

Namun, semangat perjuangan buruh terus hidup.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads