Pemangkasan Anggaran Pemerintah Kurang Tepat, Asprindo: Menimbulkan Efek Multiplier

Rencana pemangkasan anggaran unit kerja Kementerian oleh Pemerintah menuai kekhawatiran di kalangan pengusaha Indonesia, di mana Asprindo menyampaikan bahwa hal tersebut menimbulkan efek multiplier.-M. Ichsan-
JAKARTA, DISWAY.ID - Rencana pemangkasan anggaran unit kerja Kementerian oleh Pemerintah menuai kekhawatiran di kalangan pengusaha Indonesia.
Pasalnya, sebagian menolak kebijakan ini dinilai kurang tepat melihat jika melihat dampak yang ditimbulkan.
Hal serupa juga turut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo), Jose Rizal.
Menurutnya, kebijakan ini berpotensi untuk menimbulkan efek multiplier.
BACA JUGA:Al-Nassr Pesta Gol Tanpa Kehadiran Cristiano Ronaldo
BACA JUGA:Chery Resmikan Diler ke 47 di Bekasi, Terbesar di Jabodetabek dengan Layanan 3S Premium
Dalam hal ini, pemangkasan anggaran dapat mempengaruhi sektor industri yang selama ini bergantung kepada uang belanja Pemerintah, seperti Perhotelan, makanan, dan lain-lain.
“Kinerja ASN kita juga akan menurun,” ucap Rizal kepada Disway di Jakarta, pada Senin 12 Mei 2025.
Selain itu, Rizal menambahkan, pemangkasan anggaran ini juga dinilai akan berdampak kepada melambatnya pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Peforma Jay Idzes Selamatkan Venesia Vs Fiorentina dari Zona Merah, Pintu AC Milan Semakin Terbuka
BACA JUGA:PLN Tebar Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen Berlaku Hingga 23 Mei 2025, Ini Cara Dapatnya
“Di satu sisi, presiden membuat kabinet menjadi lebih gemuk, tapi di sisi lain anggaran dipotong,” pungkas Rizal.
Di sisi lain, kekhawatiran serupa juga turut diungkapkan oleh Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat.
Menurutnya, saat ini APBN sedang tidak dalam posisi mampu memikul beban tambahan ratusan triliun rupiah tanpa konsekuensi besar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: