Ini yang Jadi Fokus Irvan Mahidin Usai Dipercaya Pimpin IVENDO 2025–2028
Irvan Mahidin Sukamto menerima tampuk kepemimpinan bau di Ivendo dalam Munas 3 di Jakarta-Istimewa-
Narasumber dari Bank Indonesia, Telkomsel, dan Zurich Topas Life menegaskan bahwa efisiensi bukan berarti penghentian kegiatan, melainkan penyesuaian strategi.
“Kami tetap menjalankan ratusan agenda kerja, meskipun dalam skala yang lebih efisien. Bukan soal besar-kecilnya acara, tapi bagaimana menciptakan dampak dengan sumber daya yang ada,” ujar Arief Hartawan, Kepala Departemen Regional Bank Indonesia.
Telkomsel dan Zurich pun menegaskan event tetap krusial sebagai kanal komunikasi dan aktivasi brand.
BACA JUGA:KemenPPPA Kecam Grup Facebook Viral 'Fantasi Sedarah', Mengancam Keselamatan dan Masa Depan Anak
BACA JUGA:Polri Bakal Selidiki Grup 'Fantasi Sedarah', Janji akan Tindak Tegas Pelaku
“Bisnis terus berjalan, karena itu kami tetap butuh ruang untuk dialog dan komunikasi internal ataupun external (publik).” Kata Jauhari, procurement manager Zurich Topas Life.
Tren yang muncul dari diskusi ini adalah pergeseran fokus: dari acara yang megah ke pengalaman yang bermakna.
Pelaku event dituntut lebih adaptif dan kreatif untuk menciptakan pengalaman unik.
“Kuncinya sekarang bukan di skala, tapi di relevansi dan kreativitas. Kita harus jago bikin event yang meaningful, meski budget terbatas.” Novera Maharani, Manager People Communications Media Channel & Activation Telkomsel.
Dengan tantangan yang kian kompleks, IVENDO menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kompetensi pelaku industri, memperluas akses sertifikasi profesi, serta membangun sinergi antara asosiasi dan sektor korporasi.
IVENDO juga mencatat perlunya penguatan kompetensi tenaga kerja event nasional.
BACA JUGA:3 Kriteria Siswa Wajib Ikut Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025, Jangan Sampai Salah!
BACA JUGA:Sidang Perdana Gugatan Perdata Lisa Mariana di PN Bandung Hari Ini
Ketua Umum periode sebelumnya, Mulkan Kamaluddin, menilai minimnya tenaga bersertifikasi menjadi tantangan untuk bersaing di pasar regional.
“Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan sertifikasi BNSP sudah diakui internasional, tapi kita harus lebih aktif menyelaraskan diri dengan standar ASEAN agar bisa go regional,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
