Sebuah Penyesalan dari KNVB! Reaksi Simon Tahamata Buat Belanda Menyesal, Rival ASEAN Panik

Usut punya usut Simon pernah kecewa terhadap negeri kincir angin.

Meski mendapat popularitas setelah membela ke raksasa dan timnas Belanda, ternyata di balik itu ia memiliki kenangan pahit dengan Belanda.

Ya, sebagai orang Maluku asli yang lahir dari kedua orang tua Indonesia, Simon Tahamata melihat bagaimana komunitasnya kesulitan di negeri orang.

BACA JUGA:IWA 2025: Kolaborasi AI & Web Development Jadi Fokus Utama di Ajang Digital Terkemuka Indonesia

Menyitat media Belanda, Venderley media, sebanyak 12.500 warga Maluku Selatan kabur ke Belanda pada 1951.

Dua dari 12.500 orang Maluku yang mengungsi ke Belanda diketahui merupakan orang tua dari Simon Tahamata.

Dia dan keluarganya sempat tak memiliki paspor alias warga tak bernegara, sebelum karir sepak bola membuatnya mendapat kewarganegaraan Belanda pada 1976.

Sebelum dan sesudah menjadi warga negara Belanda, Simon menyaksikan bagaimana orang-orang Maluku yang tinggal di negeri Kincir Angin sejatinya sempat punya konflik dengan Belanda.

Menurutnya, orang-orang Maluku di Belanda merasa kecewa karena saat zaman penjajahan dia Belanda, mereka membela negeri kincir angin, tetapi tidak diberikan perhatian saat masa-masa sulit.

BACA JUGA:Masuk Kuartal I 2025, MSIG Life Bayarkan Klaim Kesehatan dan Meninggal Dunia Rp257 Miliar

Dan kini kedatangan Simon tak hanya mengguncang Indonesia, Asia Tenggara pun ikut gempar.

Vietnam dan Malaysia dibuat was-was karena tiket pertandingan Indonesia ludes dalam hitungan jam.

Lewat unggahan akun Instagram @timnosindonesia, tiket Timnas Indonesia versus China tak tersisa lagi setelah penjualan kemarin.

PSSI menyebutkan bahwa pihaknya menyediakan sekitar 70.000 tiket dari 76.000 kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno.

BACA JUGA:MANTAP! Jay Idzes ke AC Milan, Venezia Tertarik Bawa Rizky Ridho? PSSI Dekati Penerus Tijani Reijnders

Sumber: