Studi IBM: 85% Bisnis di Indonesia Sudah Pakai AI, Tapi Tata Kelola dan Keamanan Masih Lemah

Studi terbaru dari IBM bertajuk “Unlocking Indonesia’s Economic Potential for Future Prosperity” mengungkapkan bahwa 85% perusahaan melaporkan keuntungan operasional dari penggunaan AI, dan 93% merasa yakin dengan kemampuan mereka dalam menerapkan teknolo--IBM
JAKARTA, DISWAY.ID – Mayoritas pelaku usaha di Indonesia kini mulai mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional bisnis mereka.
Studi terbaru dari IBM bertajuk “Unlocking Indonesia’s Economic Potential for Future Prosperity” mengungkapkan bahwa 85% perusahaan melaporkan keuntungan operasional dari penggunaan AI, dan 93% merasa yakin dengan kemampuan mereka dalam menerapkan teknologi ini.
Namun di balik angka optimistis itu, tersembunyi sejumlah tantangan besar yang menghambat pemanfaatan AI secara maksimal—khususnya dalam hal tata kelola etis, keamanan data, infrastruktur TI, dan kesiapan talenta digital.
BACA JUGA:Lazada Hadirkan Promo 6.6 Super Wow Sale, Ikuti Juga Permainannya
Tata Kelola dan Etika AI: Masih Jadi Titik Lemah
Meskipun penggunaan AI meningkat, hanya 45% responden yang mengatakan mereka benar-benar memahami cara menggunakan AI secara etis, dan hanya 24% yang memiliki kerangka tata kelola AI yang jelas di dalam perusahaan mereka.
“Waktu untuk eksperimen telah berakhir. Sekarang saatnya melakukan transformasi nyata. Bisnis dan pembuat kebijakan memiliki peluang unik untuk membentuk pertumbuhan berbasis AI secara masif,” tegas Catherine Lian, General Manager & Technology Leader IBM ASEAN.
BACA JUGA:Tak Ada Sunnah Tarwiyah bagi Jamaah Haji Indonesia, Begini Penjelasan Menag
IBM mencatat tiga tantangan utama yang paling banyak disebutkan pelaku usaha:
Infrastruktur TI (84%)
Keamanan data (55%)
Kurangnya talenta digital (45%)
Kondisi ini menandakan bahwa meskipun AI dianggap sebagai pengungkit utama transformasi digital, fondasi teknologi yang belum kokoh dan lemahnya sistem keamanan masih menjadi penghambat serius.
Sektor UMKM, yang menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja, juga disebut sebagai masa depan ekonomi digital.
Namun, hanya 63% UMKM yang memiliki strategi AI yang jelas, jauh tertinggal dibanding usaha menengah (80%) dan besar (71%).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: