Airlangga Sebut Peryusunan Dokumen IEU CEPA Capai 90%, Pemerintah Targetkan Selesai September 2025

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengumumkan bahwa progres penyusunan dokumen Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sudah mencapai 90 Persen.

Airlangga berharap penyusunan dokumen tersebut bisa segera selesai. Pemerintah menargetkan dokumen legal untuk kerja sama tersebut dapat diselesaikan pada September 2025.

BACA JUGA:5 Daftar Event Jakarta di GBK Spesial Akhir Pekan 14-15 Juni 2025, Ada Konser K-Pop hingga Event Marathon

BACA JUGA:Lewat MH Soccer Academy, Dedikasi Markus Horison Untuk Sepakbola Indonesia

“Indonesia berharap ini bisa fast track. Kalau seluruh dokumen selesai September, dalam satu tahun bisa berproses di masing-masing negara untuk ratifikasi, dan implementasi hanya bisa dilakukan jika 100 persen negara telah meratifikasi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.

Airlangga mengungkapkan bahwa penyusunan dokumen tersebut mulai berproses secara hukum.

Bahkan, kata Airlangga, dokumen tersebut harus diterjemahkan oleh 27 negara.

BACA JUGA:Desak Presiden Copot Menteri ATR Nusron Wahid, MPSI Duga Ada 'Main Mata' di Kasus HGB PIK 2 di Pesisir Tangerang?

BACA JUGA:Fantastis, Adian Taksir Biaya Layanan Aplikasi Ojol: Tembus Rp24,5 Miliar per Hari

“Dari situlah dokumen IEU CEPA mulai berproses secara hukum. Ini membutuhkan ratifikasi dari 27 negara Uni Eropa. Bayangkan, dokumen itu harus diterjemahkan ke dalam 27 bahasa dan ditelaah. Setelah semua selesai, baru IEU CEPA ini bisa efektif,” jelas Airlangga

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan mulai berlaku paling cepat pada kuartal IV-2026, atau kuartal I-2027.

BACA JUGA:Soroti Dampak Gejolak Perekonomian Global, Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Strategi Jangka Panjang

BACA JUGA:Soroti Dampak Gejolak Perekonomian Global, Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Strategi Jangka Panjang

“Jadi, skenario paling ambisius, ini sudah entry into force di akhir tahun 2026, itu sangat ambisius atau paling tidak di kuartal I-2027,” ucap Djatmiko.

Sumber: