Mengenal Blaise Metreweli, Ditunjuk Jadi Kepala Mata-Mata Intelijen Perempuan Pertama di Inggris

Mengenal Blaise Metreweli, Ditunjuk Jadi Kepala Mata-Mata Intelijen Perempuan Pertama di Inggris

Inggris pada hari Minggu 15 Juni 2025 menunjuk Blaise Metreweli, seorang perwira intelijen karier, sebagai kepala perempuan pertama Dinas Intelijen Rahasia—badan intelijen luar negeri yang lebih dikenal sebagai MI6.--The Guardian

INGGRIS, DISWAY.ID - Inggris pada hari Minggu 15 Juni 2025 menunjuk Blaise Metreweli, seorang perwira intelijen karier, sebagai kepala perempuan pertama Dinas Intelijen Rahasia—badan intelijen luar negeri yang lebih dikenal sebagai MI6.

Metreweli, 47 tahun, saat ini menjabat sebagai Kepala Teknologi MI6, yang dikenal dengan nama sandi “Q”.

Ia bergabung dengan MI6 pada tahun 1999, dan telah menghabiskan sebagian besar kariernya dalam peran operasional di Timur Tengah dan Eropa, menurut pernyataan resmi pemerintah dilansir dari Reuters.

Richard Moore, kepala MI6 saat ini, akan mengundurkan diri pada musim gugur setelah masa jabatan selama lima tahun.

BACA JUGA:OPM Tembak Guru Jelang Natal di Kabupaten Puncak Papua, Lakukan Eksekusi Setelah Dituding Mata-mata TNI

“Saya bangga dan merasa terhormat diminta untuk memimpin lembaga saya,” kata Metreweli, yang kini memegang salah satu posisi paling berpengaruh di dunia intelijen Barat, dan akan dikenal dengan nama kode “C”.

MI6, yang didirikan pada tahun 1909, kini menyusul dua badan intelijen besar Inggris lainnya—MI5 (intelijen domestik) dan GCHQ (intelijen komunikasi)—dalam menunjuk kepala perempuan.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang saat ini menghadiri KTT G7 di Kanada, mengatakan bahwa penunjukan Metreweli terjadi di tengah ancaman terhadap Inggris yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BACA JUGA:Inggris vs Senegal: Pasukan Thomas Tuchel Diterkam Singa dari Teranga!

“Saya tahu Blaise akan terus memberikan kepemimpinan luar biasa yang dibutuhkan untuk melindungi negara kita,” ujar Starmer.

Tantangan Utama: Rusia, China, dan Iran

Tantangan terbesar yang akan dihadapi Metreweli mencakup ancaman dari Rusia, China, dan Iran.

Badan intelijen Inggris sebelumnya telah menuduh Rusia melakukan kampanye sabotase di seluruh Eropa untuk menakut-nakuti negara-negara yang mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Pada tahun 2021, Richard Moore menyebut bahwa China adalah prioritas utama bagi MI6, sementara MI5 pada tahun lalu melaporkan bahwa Iran berada di balik 20 rencana pembunuhan, penculikan, atau serangan terhadap pembangkang dan lawan politik di Inggris sejak 2022.

BACA JUGA:Buka Amplop Digital! Ada Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp789.000 Dikirim ke Nomor HP Kamu, Cara Klaimnya Mudah Banget

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads