Pemerintah Dorong Kerja Sama Multistakeholders untuk Wujudkan Ketahanan Siber Nasional

Pemerintah Dorong Kerja Sama Multistakeholders untuk Wujudkan Ketahanan Siber Nasional

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi, pada pembukaan Indonesia-Australia Cybersecurity Symposium dan Workshop, Senin (16/06), di Jakarta-Dok.Kemenko Perekonomian-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dalam rangka mewujudkan ekonomi digital yang aman dan terlindungi, Pemerintah Indonesia menginisiasi kemitraan multistakeholders yang bertujuan mengembangkan ketahanan siber secara komprehensif, khususnya melalui pengembangan tenaga kerja dan talenta keamanan siber untuk melindungi infrastruktur kritis Indonesia.

“Memperkuat ketahanan siber adalah fondasi penting untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia. Kami memulai dengan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya mitigasi risiko dan investasi dalam keterampilan guna memperkuat kesiapan dan respons Indonesia,” jelas Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi, pada pembukaan Indonesia-Australia Cybersecurity Symposium dan Workshop, Senin (16/06), di Jakarta.

Keamanan siber bersifat kompleks sehingga pembangunan kemampuan sumber daya manusia dalam hal tersebut menjadi sangat penting.

BACA JUGA:Bangun Kemandirian Pangan Lokal, Bapanas Gencarkan Implementasi Perpres Nomor 81 Tahun 2024

BACA JUGA:Tekanan Ekonomi Global Meningkat, Bank DBS Indonesia Hadirkan Beragam Keuntungan Ini

Indonesia harus berinvestasi dalam program pelatihan yang membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan untuk menangani ancaman siber yang muncul.

Kerja sama antara lembaga Pemerintah, dan sektor swasta diperlukan untuk membangun pasokan tenaga profesional yang terampil guna mewujudkan keamanan siber di Indonesia.

“Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan melebihi USD130 miliar, dan akan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di Asia Tenggara. Pertumbuhan ini membutuhkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi aset digital dan memastikan kesuksesan ekonomi jangka panjang,” ungkap Deputi Edi.

Untuk menegaskan komitmen bersama dalam menjaga keamanan kawasan serta mendorong kerja sama lintas batas dan penerapan praktik terbaik, Kemenko Perekonomian bekerja sama dengan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), PT Kinema Systrans Multimedia (Infinite Learning-Nongsa Digital Park), dan PT Innoveight Technofarm Indonesia (Innov8) menyelenggarakan Indonesia-Australia Cybersecurity Symposium dan Workshop pada 16-17 Juni 2025.

BACA JUGA:Save the Children Bersama Anak dan Orang Muda Daur Ulang 19 Ton Sampah Plastik Lewat Program Ekonomi Sirkular

BACA JUGA:Jalin Kolaborasi, Kemnaker dan Kemensos Siap Sukseskan Sekolah Rakyat

Acara yang didukung oleh Pemerintah Australia melalui Southeast Asia and Pacific Cyber Program ini juga menandai langkah penting dalam membentuk strategi ketahanan siber Indonesia, mendorong kolaborasi multistakeholders.

Serta merupakan implementasi konkret dari komitmen antara Indonesia-Australia yang sudah disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Februari 2025 lalu.

“Keamanan siber merupakan pilar krusial bagi ketahanan nasional dan regional. Simposium ini mempertemukan para pemimpin senior, pejabat pemerintah, dan pakar industri untuk membahas tantangan dan peluang utama dalam memperkuat kerangka kerja keamanan siber Indonesia,” ungkap Deputi Edi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads