AS Serang Situs Nuklir Iran, Dunia Khawatir Konflik Regional Meluas

AS Serang Situs Nuklir Iran, Dunia Khawatir Konflik Regional Meluas---Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Dunia internasional tengah diguncang setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan militer terhadap tiga situs nuklir utama Iran, yakni Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Serangan ini secara dramatis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan menimbulkan pertanyaan mendalam tentang masa depan program nuklir Teheran serta potensi pecahnya konflik regional yang lebih luas.
Serangan yang menggunakan rudal presisi dan bom penghancur bunker seberat 30.000 pon ini memicu reaksi keras dari pemerintah Iran.
Harga minyak global melonjak tajam sebagai respons pasar terhadap eskalasi terbaru ini, sementara para analis memperingatkan bahwa upaya global dalam mencegah proliferasi senjata nuklir kini berada di ujung tanduk.
BACA JUGA:Konflik Iran Memanas, Komisi I DPR RI Minta Indonesia Dorong Resolusi Damai
Iran: AS Langgar Garis Merah
Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengecam keras tindakan AS.
"Amerika telah melewati garis merah yang sangat besar dan secara langsung menghancurkan peluang diplomasi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa militer Iran akan memberikan “tanggapan proporsional” atas serangan tersebut, meski waktu dan bentuknya belum diungkap.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, segera terbang ke Moskow untuk berkonsultasi dengan sekutu strategisnya, Rusia.
BACA JUGA:Investor Khawatir Konflik Iran vs Israel Menyebar, Harga Bitcoin Jadi Ambruk!
Pemerintah Iran pun memperingatkan bahwa negara manapun yang menjadi basis serangan AS akan dianggap sebagai target sah oleh militer Iran, menurut pernyataan Ali Akbar Velayati, penasihat pemimpin tertinggi Iran.
AS: Tidak Ingin Perang, Tapi Siap Bertindak
Meski telah melancarkan serangan besar, pemerintah AS mengklaim tidak sedang mencari perang terbuka.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam wawancara dengan CBS menyatakan keinginan untuk kembali ke jalur diplomatik. "Mari kita bertemu langsung," katanya.
Hal serupa disampaikan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth yang menegaskan bahwa AS ingin menghindari konflik berskala penuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: