Rencana Kenaikan Tarif Ojol Tuai Penolakan, Dinilai Malah Bebani Driver
Rencana Kenaikan Tarif Ojol Tuai Penolakan, Dinilai Malah Bebani Driver-Dok Disway-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Rencana kenaikan tarif ojek online (Ojol) menjadi 8 persen hingga 15 persen kini tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.
Pasalnya, sejumlah besar driver Ojol sendiri dikabarkan menolak keras kebijakan baru tersebut.
BACA JUGA:Tanpa Cicilan dan Paylater! Begini Cara Pinjam Saldo DANA hingga Rp2.500.000, Cair dalam 5 Menit
Bukan tanpa alasan. Sejumlah driver menilai bahwa kebijakan ini justru malah akan memberatkan para driver dan akan merusak ekosistem transportasi online nantinya.
Salah satu driver yang turut mengungkapkan rasa keberatannya terhadap kebijakan ini Taufik (50), yang sehari-harinya bekerja sebagai driver Ojol Gojek .
Menurutnya, kebijakan ini nantinya malah akan menguntungkan aplikator saja, dan mengabaikan nasib para driver Ojol yang masih terus menghadapi kesulitan ekonomi sehari-harinya.
BACA JUGA:Kemkominfo Tegaskan Siap Kawal Digitalisasi Bansos dan Uji Ketahanan Sistem
BACA JUGA:KPK: Sumut Rawan Korupsi PBJ dan Suap, Terungkap Usai OTT
“Misal tarif-nya naik, kan otomatis (pelanggan) pada lari ke aplikasi lain yang lebih murah. Kalau dulu mungkin gapapa karena Ojol masih sedikit, tapi ini kan kita sudah banyak kompetitornya, ya nanti malah berdampak ke semua,” jelas Taufik ketika ditemui oleh Disway di Jakarta, pada Jumat 4 Juli 2025.
Menurut Taufik, tentunya hal ini akan sangat berdampak kepada pemasukan sehari-harinya.
Apalagi, pekerjaan sebagai driver Ojol kini sudah menjadi pekerjaan utama yang telah menopang perekonomiannya selama bertahun-tahun sejak pandemi Covid-19 2-3 tahun lalu.
BACA JUGA:PNM Hadirkan Pelatihan Mekaarpreneur, Dorong Nasabah Tumbuh dan Naik Kelas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: