bannerdiswayaward

Pramono Lebur Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis, Ciptakan Ruang Publik Baru

Pramono Lebur Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis, Ciptakan Ruang Publik Baru

Pramono Lebur Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis, Ciptakan Ruang Publik Baru-Istimewa-

"Saya baru tahu, Bu, air mancurnya itu bagus. Orang yang hadir kurang lebih 15.000, duduk dengan rapi dan acara berjalan dengan baik," ujarnya di hadapan Sri Mulyani dan Widiyanti.

BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru 11-13 Juli 2025, Serbu Minyak Goreng-Mie Instan Mulai Rp5 Ribu

BACA JUGA:Green SM Hadirkan Promo Tengah Minggu: Wujudkan Kebiasaan Berkendara Eco-Friendly

Lebih lanjut, Pramono menjelaskan penataan integrasi ini merupakan wujud kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Kementerian Keuangan RI.

Anggaran untuk penataan kata Pramono menggunakan pembiayaan non-APBD melalui kompensasi pelampauan nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) oleh PT Bank Jtrust Indonesia. 

Pelaksanaan kegiatan penataan ini akan dimulai pada Juli 2025 dan ditargetkan selesai Maret 2026. 

"Kami sudah membiasakan diri untuk membangun tanpa APBD, termasuk di tempat ini. Kami berharap, nantinya masyarakat dapat memanfaatkan ruang publik baru ini dan merawatnya bersama," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, menjelaskan, Gedung A.A. Maramis saat ini dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

BACA JUGA:Panduan untuk Pemula! Simak Cara Mengajukan KUR BSI 2025 Pinjaman Rp50 Juta, Cicilan Ringan dan Tenor Panjang

BACA JUGA:Nomor Kamu Menerima Saldo DANA Gratis Rp392.000 Khusus Siang Ini 11 Juli 2025, Cek Cara Klaimnya

LMAN diharapkan dapat mengelola barang milik negara secara optimal, termasuk menggunakan setiap aset negara, baik tanah maupun gedung, untuk menciptakan nilai tambah dan manfaat secara sosial, ekonomi, serta kultural. 

“Kita juga sering meng-introduce, karena Kementerian Keuangan (memiliki) prinsip the highest and the best use dari pemanfaatan aset negara termasuk aset gedung A.A. Maramis ini,” tutur Sri Mulyani. 

Sebagai tambahan informasi, pendekatan desain yang akan diterapkan di koridor antara Lapangan Banteng dan kawasan Gedung A.A. Maramis memungkinkan terciptanya zona integrasi yang tidak hanya menghubungkan dua titik bersejarah, tetapi juga menghidupkan kawasan sebagai ruang kota yang aktif, edukatif, dan ramah bagi pejalan kaki.

Dengan demikian, integrasi kawasan ini tidak semata bersifat fisik, melainkan juga membangun kembali hubungan manusia dengan ruang sejarah.

Lebih dari itu, desain kawasan akan memprioritaskan pejalan kaki sebagai pengguna utama ruang kota.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads