Pengamat Kepolisian: Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu Harus Melalui SCI
Penyelidikan tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri di sebuah kamar kos harus dilakukan secara komprehensif dan ilmiah atau scientific crime investigation-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Penyelidikan tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri di sebuah kamar kos harus dilakukan secara komprehensif dan ilmiah atau scientific crime investigation (SCI).
Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto mengatakan penyebab kematian harus dipastikan melalui visum dan hasil forensik.
BACA JUGA:Kejanggalan yang Harus Dijawab Penyidik di Kasus Kematian Diplomat Kemlu
BACA JUGA:Misteri Kematian Diplomat Kemlu di Kost, PMJ Beberkan Fakta Mengejutkan
"Apakah lakban itu menjadi penyebab kematian atau ada penyebab kematian lainnya tentu harus melalui visum. Hasil visum itulah menjadi petunjuk awal dalam penyelidikan," katanya kepada disway.id, Jumat 11 Juli 2025.
Menurut, pentingnya hasil forensik, olah TKP, sidik jari, forensik digital, CCTV, dan rekaman komunikasi dalam penyelidikan ini.
"Dengan teknologi kepolisian saat ini, visum dan forensik tentunya tidak memakan waktu lama," ujarnya.
Namun, Bambang juga mengingatkan bahwa kecermatan dalam penyelidikan sangat penting untuk mendapatkan hasil yang tepat.
"Publik tentu menginginkan cepat, tapi kepolisian butuh kecermatan agar hasilnya tepat," paparnya.
BACA JUGA:Selebgram Arnold Putra Ternyata Dihukum Junta Militer Myanmar, Kemlu: Divonis 7 Tahun Penjara
Dengan demikian, Bambang berharap bahwa penyelidikan kematian diplomat ini dapat dilakukan secara profesional dan transparan, sehingga dapat memberikan jawaban yang jelas dan memuaskan bagi publik.
Diambil Alih PMJ
Sementara Kapolda Metro Jaya memberikan update terbaru terkait kasus kematian diplomat yang ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Jakarta.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengatakan penyelidikan kasus ini masih terus dilakukan dan belum mencapai kesimpulan final.
"Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik CCTV, hasil autopsi, dan juga digital dari laptop dan lain-lain," katanya kepada awak media, Kamis 10 Juli 2025 malam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: