Jejak Emas Prabowo di Tanah Suci, Kampung Haji Indonesia 400 Meter dari Ka'bah Insyaallah Jadi
Presiden Prabowo melaksanakan Ibadah Umrah dan menyapa Jamaah Haji asal Indonesia dalam kunjungan ke Arab Saudi-SPA via Setpres-
Meskipun harapan akan kemudahan dan efisiensi meningkat, beberapa pihak juga menyuarakan perlunya perhatian pada aspek lain.
Ketua Pengurus Wilayah NU Kaltara, Alwan Saputra, misalnya, berharap niat menekan ongkos haji dengan Kampung Haji ini juga diimbangi dengan penambahan kuota haji. "Karena kasihan calon jamaah kita, ada yang menunggu hingga puluhan tahun untuk menunaikan haji," tuturnya, belum lama ini.
BACA JUGA:WNI Dapat 'Hadiah' Visa Schengen Multi-Entry Untuk Jelajahi Benua Biru
Gagasan membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi, disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj.
Ia menilai inisiatif ini sangat penting tidak hanya untuk menekan biaya haji, tetapi juga untuk memperkuat ekosistem haji dan umrah secara menyeluruh.
Mustolih menyoroti ketiadaan "peta jalan (road map) maupun cetak biru (blue print) bersama" di antara para pelaku sektor haji dan umrah selama ini, yang membuat mereka terkesan berjalan sendiri-sendiri.
Pembangunan Kampung Haji diharapkan dapat menjadi solusi komprehensif atas masalah tata kelola dan manajemen yang belum optimal, sekaligus merespons visi ambisius Arab Saudi 2030 yang akan "mengurangi ketergantungan sumber pendapatan negara dari minyak," sehingga haji dan umrah menjadi target devisa.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, Komnas Haji mengusulkan dua skema pendanaan utama. Pertama, melalui pemanfaatan dana BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) yang saat ini mencapai sekitar Rp 179 triliun.
Di mana, pembangunan infrastruktur Kampung Haji dapat menjadi prioritas investasi.
"Lembaga ini sangat relevan dan berkepentingan," tegas Mustolih, dikutip dari NU Online.
BACA JUGA:'ZAKAT' HARAM LPEI RP11,7 TRILIUN
Kedua, dengan melibatkan Danantara, sebuah super holding BUMN dengan kapitalisasi dana lebih dari Rp 1.000 triliun, yang dinilai sangat menjanjikan mengingat potensi ekonomi besar dari sektor haji dan umrah.
"Bayangkan untuk haji setiap tahun rata-rata mengirimkan jemaah 221 ribu jemaah, umrah rata-rata 1 juta orang per musim. Ada putaran ekonomi yang sangat besar," ungkap Mustolih, optimis bahwa dengan dukungan ini, cita-cita Presiden Prabowo untuk memiliki Kampung Haji Indonesia dapat segera jadi atau terwujud.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
