Aksi 177! Besok Driver Ojol Bakal Kepung Jakarta, URC Bawa 3 Tuntutan
Pengemudi ojek online (ojol) dari Unit Reaksi Cepat (URC) bakal turun ke jalan dalam aksi bertajuk "Aksi 177 URC Bergerak" yang akan digelar pada Kamis, 17 Juli 2025 di Jakarta.--Fajar Ilman
JAKARTA, DISWAY.ID – Pengemudi ojek online (ojol) dari Unit Reaksi Cepat (URC) bakal turun ke jalan dalam aksi bertajuk "Aksi 177 URC Bergerak" yang akan digelar pada Kamis, 17 Juli 2025 di Jakarta.
Aksi ini dipastikan akan melibatkan pengemudi dan membawa Tritura URC (Tiga Tuntutan Rakyat Aspal) yang disebut sebagai bentuk perlawanan terhadap regulasi yang dinilai tak berpihak kepada pengemudi ojol.
Achsanul Solihin alias Bang Batman, selaku Jenderal Lapangan URC, menegaskan bahwa aksi ini bukanlah pesanan politik, melainkan murni lahir dari keresahan akar rumput.
“Kami bukan buruh, kami mitra mandiri. Kami menolak regulasi yang memaksa pengemudi masuk dalam sistem kerja subordinatif. Sudah cukup kami diam, sekarang kami bicara,” ujarnya, Rabu, 16 Juli 2025.
Lokasi unjuk rasa akan dipusatkan di Patung Kuda.
Para driver ojol akan berkumpul di Lapangan Banteng.
BACA JUGA:Viral Ojol Sukses Terobos Banjir dengan Motor Listrik di Kemang, Dapat Sorakan Pengendara Lain
Sebagai Penanggung Jawab Aksi, Suharto mengungkapkan bahwa diperkirakan para driver ojol yang ikut serta bakal demonstrasi menyampaikan tuntutan.
Meski skala massa tergolong besar, Suharto menegaskan aksi ini akan berlangsung damai tanpa kekerasan atau sweeping terhadap sesama driver online.
“Aksi 177 merupakan aksi damai. Saya mengundang seluruh driver untuk hadir pada aksi tersebut. Jadi kita bebaskan teman-teman driver untuk narik penumpang karena kita sendiri tidak mau sesama driver malah membenci kita,” tegas Suharto.
“Kami tidak ada sweeping, bahkan akan memberi jalan bagi mereka yang ngebid di area aksi. Silakan nyalakan aplikasi, kalau dapat orderan, antar saja dulu. Intinya, aksi ini adalah aksi damai.”
Tiga Tuntutan Utama URC
Menolak Status Buruh untuk Pengemudi Ojol
URC menolak diklasifikasikan sebagai buruh karena dianggap bisa menghilangkan fleksibilitas dan kebebasan kerja driver ojol.
Menolak Isu Pemotongan 10%
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: