bannerdiswayaward

Bahaya Semakin Kompleks, Kadin Indonesia Ajak Pengusaha Waspadai Ancaman Siber

Bahaya Semakin Kompleks, Kadin Indonesia Ajak Pengusaha Waspadai Ancaman Siber

Bahaya Semakin Kompleks, Kadin Indonesia Ajak Pengusaha Waspadai Ancaman Siber-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dengan meningkatnya ancaman siber di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini juga turut menyoroti ancaman serta risiko dari penggunaan artificial intelligence (AI) dalam dunia bisnis Indonesia.

Komitmen Ini sendiri ditunjukkan lewat pelaksanaan seminar bertajuk “Digital Defense: Waspada Siber, Lindungi Usaha”, yang digelar pada Kamis 19 Juli 2025 lalu di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta. 

BACA JUGA:Kaesang Pangarep Kembali Pimpin PSI, Usung Visi Besar Menuju Pemilu 2029

BACA JUGA:Hendarsam Marantoko: Permohonan JR Rangkap Jabatan Wakil Menteri Ditolak, Tanpa Kekuatan Hukum

Dalam seminar tersebut, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Komunikasi dan Digital Kadin Indonesia Clarissa Tanoesoedibjo menekankan bahwa keamanan siber kini menjadi aspek penting dalam keberlangsungan bisnis, bukan lagi isu teknis semata.

“Keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian penting dari strategi keberlanjutan bisnis di era digital,” tegas Clarissa, dikutip pada Jumat 19 Juli 2025.

Lebih lanjut, Clarissa juga menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan dunia usaha dalam menghadapi berbagai potensi serangan siber.

BACA JUGA:Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko 2025: Pecco Bagnaia Pole Position di Sirkuit Brno

BACA JUGA:Dorong Ketahanan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam untuk Warga

“Ini mencerminkan komitmen Kadin  Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapan pelaku usaha terhadap ancaman keamanan siber yang semakin kompleks,” ucapnya.

Serangan Siber Tidak Bisa Diremehkan

Serupa dengan Clarissa, Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Infrastruktur Digital Kadin Indonesia Rio Anugrah juga menggarisbawahi bahwa serangan siber kini semakin kompleks dan tidak bisa diremehkan.

Dalam hal ini, dirinya mencontohkan pengalamannya menghadapi insiden keamanan siber. Salah satunya adalah kasus OTP brute force yang sempat dianggap sepele, tetapi terbukti cukup berbahaya jika tidak ditangani serius.

BACA JUGA:Arai Agaska Konsisten Raih Poin, Siap Gaspol di R3 BLU CRU World Cup 2025 Hungaria Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads