Presiden Prabowo Tegaskan Penindakan Tegas terhadap Praktik Beras Oplosan

Presiden Prabowo Tegaskan Penindakan Tegas terhadap Praktik Beras Oplosan

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengaku telah memberikan instruksi langsung kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas paktik beras oplosan-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengaku telah memberikan instruksi langsung kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas paktik beras oplosan.

Hal itu dikatakan dalam peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 23 Juli 2025.

"Saya sudah beri tugas pada Kapolri dan Jaksa Agung, usut, tindak. Usut, tindak, sita karena UUD 45 Pasal 33. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara. Beras penting atau tidak untuk negara? Jagung penting atau tidak? Minyak goreng penting atau tidak?," ujarnya tegas dalam sambutannya.

BACA JUGA:10 Jam Diperiksa KPK, Eks Dirut BJB Ngaku Dicecar 20 Pertanyaan dari Penyidik KPK

BACA JUGA:Kelakar Pramono di Musda ke-11 Golkar Jakarta: Basri Baco Tak Tahu Saya Sahabatnya Bahlil

Prabowo menyoroti bahwa sektor pertanian, khususnya beras, telah mendapatkan bantuan dari negara dalam bentuk subsidi benih, pupuk, hingga pestisida. Dimana, itu merupakan uang rakyat.

Menurutnya, praktik nakal yang mengganti label beras subsidi menjadi beras premium merupakan tindakan kriminal.  

"Begitu sudah digiling jadi beras, itu paket diganti, beras yang disubsidi ini yang ditempel katanya beras premium harganya tambah Rp5.000-6.000, ini menurut saudara benar atau tidak? Ini adalah pidana," tegasnya.

Prabowo pun menyebut bahwa praktik ini tidak hanya merugikan petani dan konsumen, tetapi juga kerugian negara.

"Saya dapat laporan 1 tahun dengan permainan ini yah, beras biasa diganti bungkusnya dibilang beras premium dijual. Ini ilang kekayaan kita ilang Rp100 Triliun tiap tahun," ucapnya.

BACA JUGA:Intip Makna Filosofi Logo dan Tema HUT ke-80 RI , Link Download Cek di Sini!

BACA JUGA:Menkum Soal Eks Marinir Satria yang Jadi Tentara Negara Asing: Otomatis Hilang Kewarganegaraan!

Melihat itu, Prabowo merasa geram, sebab jika dihitiung kerugian bisa mencapai 1.000 Triluan dalam kurun waktu lima tahun.

"Gimana enggak mendidih kita dengar itu. Rp100 Triliun, berarti kalau saya biarkan ini terus dalam 5 tahun kita akan ilang Rp1.000 Triliun, dengan Rp1.000 Triliun kita bisa perbaiki semua sekolah di seluruh Indonesia. Kita bisa bantu semua rumah sakit, semua pesantren di seluruh Indonesia," tegas Prabowo.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads