Job Fair Bikin Warga Jakarta Mudah Cari Kerja
Penyelenggaraan Job Fair Jakarta di kecamatan, kampus, hingga sekolah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbukti mempermudah warga dalam mencari kerja.-cahyono-
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (TKTE) Provinsi DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, baru tahun ini Pemprov DKI menggelar bursa kerja secara masif dengan sistem klaster, yakni di tingkat kecamatan.
Setiap bulan ada 2-3 job fair di lima wilayah administrasi Jakarta. Ada pula job fair di kampus-kampus hingga sekolah.
Syaripudin mengungkapkan, pada periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024, penyerapan tenaga kerja di Jakarta tercatat sebanyak hampir 35.000 orang.
"Pemprov DKI hadir untuk memfasilitasi para pencari kerja, termasuk lulusan baru, agar mereka bisa mendapatkan informasi pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing,” ujar Syaripudin.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengungkapkan, sejak Januari hingga 24 Juli 2025, tercatat ada 13 Job Fair. Hasilnya, sebanyak 1.367 tenaga kerja terserap.
BACA JUGA:Update Skema Cicilan KUR BCA 2025 Plafon Rp500 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Bunga Flat 6 Persen
BACA JUGA:Berkat Lamine Yamal, Barcelona Panen Cuan Rp2,3 Triliun dari Spotify
Menurutnya, Pemprov DKI berkomitmen penyelenggaraan Job Fair bisa berdampak nyata, bukan sekadar formalitas.
Proses seleksi perusahaan peserta Job Fair dilakukan ketat seperti legalitas usaha dan kebutuhan tenaga kerja yang riil. Selain itu, kesiapan perusahaan menerima penyandang disabilitas menjadi bagian dari pertimbangan utama.
Tak hanya itu, Job Fair juga dimonitor secara aktif mulai dari jumlah pengunjung, lamaran yang masuk, proses wawancara, hingga tindak lanjut rekrutmen.
Informasi lowongan kerja juga disampaikan sejak awal, lengkap dengan akses registrasi daring untuk memudahkan masyarakat.
"Tak hanya mempertemukan pencari kerja dan perusahaan, Job Fair kini telah dikembangkan menjadi Education and Training Job Fair. Artinya, setiap pelaksanaan Job Fair ada ruang edukasi terkait keterampilan pasar kerja, sekaligus peluang pelatihan," kata Suharini.
Pola hybrid kini mulai diterapkan untuk menggabungkan pertemuan fisik dan daring guna memberi akses bagi mereka yang tak bisa hadir langsung.
BACA JUGA:Pesan Tegas Gerald Vanenburg di Ruang Ganti Bocor, Timnas Indonesia U-23 Miliki Senjata Rahasia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: