Pramono Minta Modernisasi Penanganan Lumpur Waduk Pluit, Jangan Dikeruk tapi Disedot

JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) memodernisasi penanganan lumpur di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Adapun Dinas SDA DKI Jakarta secara rutin melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit. Pada 2022, hasil pengerukan lumpur mencapai volume 35.758 meter kubik dan meningkat menjadi 44.800 meter kubik pada 2023.

BACA JUGA:Pernah Bertemu, PM Malaysia Anwar Ibrahim Akui Kenal Riza Chalid Tersangka Korupsi Minyak

BACA JUGA:Indonesia Kirim Immunoturmeric ke Malaysia, Kunyit Lokal Tembus Pasar Global

Selain itu, dilakukan pula pembersihan eceng gondok di kawasan waduk ini yang mencapai 5.000 meter kubik.

Pramono mengatakan, di negara-negara maju penanganan sedimen atau lumpur di sungai dan waduk sudah tidak lagi mengandalkan sistem pengerukan menggunakan alat berat ekskavator.

Kata dia pengangkatan lumpur sungai dan waduk di negara maju sudah memakai sistem penyedotan menggunakan pompa.

"Harus ada modernisasi," kata Mas Pram sapaan akrabnya di Rumah Pompa Waduk Pluit pada Selasa, 29 Juli 2025.

Mas Pram pun meminta Dinas SDA untuk merencanakan pembelian alat pompa untuk menghisap lumpur dari sekarang.

Pasalnya kata politikus PDI Perjuangan yang juga mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu, harga alat tersebut tidak murah.

BACA JUGA:Mengenal Whitepaper Bitcoin, Dasar Revolusi Cryptocurrency yang Mengubah Dunia!

BACA JUGA:Prabowo Berduka atas Wafatnya Kwik Kian Gie, Indonesia Kehilangan Sosok Kritis Pro-Rakyat

"Costnya untuk pompa saya harus mengatakan apa adanya memang harus direncanakan dari sekarang karena pasti tinggi sekali," ujar Mas Pram.

Pada kesempatan tersebut Pramono meninjau seluruh fasilitas yang dimiliki Rumah Pompa Waduk Pluit.

Sumber: