Pramono Minta Modernisasi Penanganan Lumpur Waduk Pluit, Jangan Dikeruk tapi Disedot
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) memodernisasi penanganan lumpur di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara-Disway.id/Cahyono-
Mas Pram meminta Dinas SDA terus memantau proses mekanisme pencegahan banjir dan merawat berbagai peralatan penunjang Rumah Pompa Waruk Pluit agar tetap beroperasi secara optimal.
"Ini tolong dirawat, dijaga, supaya kalau ada apa-apa, kondisi Jakarta tetap dapat terkendali dengan baik," kata Pramono.
Sebagai tambahan informasi, kawasan Waduk Pluit dulunya merupakan rawa-rawa yang mulai dikembangkan pada 1960 sebagai kawasan tertutup dan polder melalui Keputusan Peperda No. 387 Tahun 1960.
Proyek ini terus berlanjut, termasuk perluasan ke Jelambar dan Pejagalan pada 1971, hingga kawasan Pluit berkembang menjadi permukiman modern dengan fasilitas rekreasi dan industri pada 1976. Waduk ini resmi selesai dibangun pada 1981.
BACA JUGA:Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Sejumlah Tokoh Kenang Jasa Eks Menko Era Gus Dur
Saat ini, luas area tangkapan Waduk Pluit adalah 2.779 hektare, dilengkapi 10 unit pompa dengan kapasitas 15 meter kubik per detik.
Terdapat 10 gedung pompa Waduk Pluit yang terbagi menjadi tiga sisi, dengan rincian Pompa Pluit Sisi Timur 3 unit, Pompa Pluit Sisi Tengah 4 unit, dan Pompa Pluit Sisi Barat 3 unit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: