DJI Hentikan Penjualan Dron di Rusia dan Ukraina, Cegah Penggunaan Dalam Pertempuran

DJI Hentikan Penjualan Dron di Rusia dan Ukraina, Cegah Penggunaan Dalam Pertempuran

Ilustrasi drone.-dji-

JAKARTA, DISWAY.IDDJI mengumumkan menghentikan penjulan dron untuk pasar Rusia dan Ukraina dalam memastikan penggunaannya dalam perang yang tengah berlangsung.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang berbasis Tiongkok tidak ingin produknya digunakan oleh kedua belah pihak.

Pejabat dan warga Ukraina menuduh DJI membocorkan data militer Ukraina ke Rusia dan DJI mengatakan bahwa tuduhan tersebut sangatlah tidak benar.

Sejauh ini meskipun perusahaan dari negara Barat telah menaarik diri dari Rusia, namun perusahaan Tiongkok masih mempertahankan penjualanya seiring dengan sikap pemerintahan dalam menaggapi konflik yang terjadi.

BACA JUGA:Mulai Besok, Arus Mudik Diberlakukan Sistem Gage dan One Way di Gerbang Tol, Simak Skemanya

Pihak DJI mengungkapkan pada rabu keputusan ini bukan untuk membuat pernyataan tentang negara mana pun, tetapi untuk membuat pernyataan tentang prinsip-prinsip kami.

"DJI membenci penggunaan drone kami untuk menyebabkan kerusakan dan kami sementara menangguhkan penjualan di negara-negara ini untuk memastikan tidak ada yang menggunakan drone kami dalam pertempuran,” tambah DJI.

Seorang perwakilan DJI mengatakan bulan lalu mendapatkan rekaman online yang menunjukkan militer Rusia menggunakan produknya, namun belum dapat mengonfirmasi hal ini.

BACA JUGA:Stok dan Harga Daging Sapi Dijamin Stabil Jelang Lebaran 2022, Paling Mahal Rp 150 Ribu per Kg

Meskipun demikian DJI sendiri mengakui tidak memiliki control terhadap penggunaan produknya.

Akibat digunakanya dronnya, membuat DJI mengalami tekanan internasional namun penarikan ini juga akan berisiko mendapat reaksi dari publik Tiongkok.

BACA JUGA:Info Mudik 2022, Imbauan Kepada Pemudik Sepeda Motor, Knalpot Bising dan Bermuatan Lebih Siap-siap Ditindak?

Pada bulan Februari, Didi Global membatalkan keputusan untuk meninggalkan Rusia dan Kazakhstan setelah pengguna media sosial dalam negeri yang menuduhnya menyerah pada tekanan AS.

Selain itu Huawei Technologies juga berada masih dalam pertimbangan apakah akan meninggalkan Rusia dalam waktu dekat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait