2.000 Peneliti Berkumpul di ITB dalam KSTI 2025, Prabowo: Sains dan Teknologi Kunci Masa Depan RI
Dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di ITB, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kekuatan sains dan teknologi akan menjadi fondasi utama pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.--Diktisaintek
JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di ITB, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kekuatan sains dan teknologi akan menjadi fondasi utama pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan alasan pengarahan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) di Institut Teknologi Bandung (ITB) berlangsung secara tertutup.
Ia menjelaskan hal itu dikarenakan biar lebih bebas. Ia meminta agar hal tersebut tak dipolitisasi.
Sebab, dalam pertemuan itu hanya membahas ilmu dan sains teknologi.
"Biar lebih bebas gitu ya. Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Kita bicara ilmu, kita bicara ilmu sains teknologi," kata Prabowo usai acara, Kamis, 7 Agustus 2025.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Beri Pendampingan Hukum dan Edukasi Mahasiswi ITB di Kasus Meme Prabowo-Jokowi
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato utama (keynote speech) dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) Tahun 2025 yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Forum strategis ini menjadi penanda komitmen kuat pemerintah dalam menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu motor penggerak pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Konvensi yang berlangsung selama tiga hari tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan ITB, serta menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Beri Pendampingan Hukum dan Edukasi Mahasiswi ITB di Kasus Meme Prabowo-Jokowi
Dalam laporannya kepada Presiden Prabowo, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyebutkan bahwa konvensi ini digelar sebagai inisiatif langsung dari Presiden Prabowo untuk menyatukan kekuatan para peneliti, akademisi, dan pelaku industri, khususnya di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
"Konvensi ini merupakan inisiatif Bapak Presiden untuk mempertemukan, mengumpulkan para peneliti dan guru besar, khususnya bidang STEM, untuk bersama-sama menyamakan visi berkontribusi memajukan bangsa dan negara Indonesia. Konvensi ini, dengan mengumpulkan lebih dari dua ribu saintis adalah sebuah momentum besar yang pertama kali dilakukan di bangsa ini,” ujar Menteri Brian.
Menteri Brian juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menjadi Presiden aktif kedua yang mengunjungi ITB, setelah Presiden Soekarno.
BACA JUGA:Mahasiswi ITB Dipolisikan Buntut Meme Prabowo-Jokowi, Kemendiktisaintek: Kami Prihatin
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
