'Jokowi’s White Paper' Segera Terbit! Dokter Tifa Klaim Hasil Riset Digital Forensik, Telematika dan Neuropolitika

'Jokowi’s White Paper' Segera Terbit! Dokter Tifa Klaim Hasil Riset Digital Forensik, Telematika dan Neuropolitika

Dokter Tifa bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar akan luncurkan buku 'Jokowi’s White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Neuropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan'-X @dokterTifa-

Dr. Tifa secara terbuka memaparkan temuan yang dianggap janggal, mulai dari tanda tangan, format pengetikan, hingga foto yang dianggap berbeda. Pihaknya mempublikasikannya di berbagai kanal media sosial. Temuan ini kemudian memicu diskusi publik yang luas, meski pihak UGM dan kepolisian telah membantahnya.

Timeline Polemik Ijazah Jokowi (2022–2025)

11 Oktober 2022 – Rektor UGM Prof. Ova Emilia menyatakan Jokowi adalah alumnus sah Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, lulus 5 November 1985. UGM mengklaim menyimpan lengkap dokumen registrasi, transkrip, skripsi, dan ijazah asli.

November 2024 – Mantan Rektor UGM Prof. Sofian Effendi disebut pertama kali menyampaikan keraguan soal ijazah Jokowi dalam forum internal kampus.

BACA JUGA:Netanyahu Klaim Israel Kalah Perang Propaganda, Salahkan Bot dan Algoritma Media Sosial

15 April 2025 – TPUA (termasuk Dr. Tifa, Roy Suryo, Rismon Sianipar) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM meminta klarifikasi terbuka.

22 Mei 2025 – Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Umum menyatakan hasil pemeriksaan laboratorium forensik membuktikan ijazah Jokowi asli. Nomor ijazah 1120 atas nama Joko Widodo, NIM 1681/KT, terbit 5 November 1985, cocok dengan dokumen pembanding milik tiga rekan seangkatan.

16 Juli 2025 – Sofian Effendi diwawancarai kanal YouTube Langkah Update dan mengulangi tuduhan lama, memicu viral di media sosial.

17 Juli 2025 – Sofian Effendi mencabut semua pernyataan dan mengakui keterangan Rektor UGM 2022 benar sesuai bukti resmi. Ia meminta maaf dan meminta video tuduhan dihapus.

Versi Bareskrim Polri dan Pandangan Guru Besar UGM

Hasil penyelidikan Bareskrim Polri menjadi poin penting meredam tuduhan. Kepala Bareskrim saat itu menegaskan, metode verifikasi forensik melibatkan analisis fisik dokumen, perbandingan kertas, tinta, cap, dan tanda tangan dengan dokumen asli tahun yang sama.

Kesimpulan pihaknya, tidak ada indikasi pemalsuan pada ijazah Jokowi. Semua elemen sesuai standar UGM 1980-an, termasuk format tulisan tangan sebelum era komputerisasi.

Dari internal kampus, Guru Besar Psikologi UGM, Prof. Koentjoro, menyebut bahwa polemik ijazah ini lebih bersifat politis ketimbang akademis.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Prabowo: Gratis & Mewah

“Jika semua bukti otentik sudah diverifikasi dan disimpan oleh universitas, seharusnya isu ini selesai. Mengulang-ulang tuduhan tanpa bukti baru justru merusak marwah akademik,” kata Koentjoro dalam wawancara media.

Peluncuran Buku: Babak Baru atau Perpanjangan Polemik?

Dr. Tifa mengklaim Jokowi’s White Paper adalah penelitian ilmiah dengan basis digital forensik, telematika, dan neuropolitika yang tidak hanya membahas dokumen, tetapi juga gaya kepemimpinan dan pola perilaku kekuasaan Jokowi.

Meski UGM, Polri, dan bahkan guru besar sudah menyatakan ijazah Jokowi asli, buku ini kemungkinan akan kembali memicu diskusi publik, baik di ranah akademik maupun politik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads