Heboh Isu Dapur MBG Fiktif, BGN Bantah: Ada yang Sudah Dibangun, Ada yang Belum
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah adanya dugaan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) fiktif yang seharusnya sudah beroperasi mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG).--Anisha Aprilia
"Kalau dihitung dengan uang, apa yang mereka sudah lakukan itu, satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp1,5 sampai Rp2 miliar. Jadi uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun dan itu adalah bukan uang APBN tetapi uang mitra," jelasnya.
"Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta, dan Insyaallah akan mendekati angka 20 juta," lanjut Dadan.
Ia menerangkan BGN kini sedang mempercepat proses verifikasi SPPG yang dibangun mitra dengan cara memangkas waktu proses administrasi serta pembiayaan.
"Jadi, pembiayaannya kami kirim lebih awal supaya penerima manfaat bisa meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Dadan.
BACA JUGA:BGN Akan Rekrut Masyarakat Miskin untuk Kerja di Dapur MBG
Strategi lainnya, BGN akan berkoordinasi untuk mempercepat pengadaan melalui sistem elektronik e-Katalog.
"Jadi, ada nanti yang melalui e-Katalog yang dilakukan oleh BGN sendiri. Ada sebagian yang kami bebankan, atau kami mintakan bantuan dari PU untuk percepatan (pembangunan dapur MBG, red.)," pungkas Dadan.
Dikutip dari laman resmi BGN, Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa jumlah unit SPPG akan mengalami peningkatan signifikan dalam waktu dekat.
“Saat ini, total unit SPPG yang sudah beroperasi mencapai 1.873. Dalam sepekan ke depan, akan ada tambahan sebanyak 473 unit. Dengan demikian, totalnya akan mendekati 2.200 unit,” ungkap Redy.
BACA JUGA:BPOM Tanggapi Kasus 140 Siswa Keracunan MBG di Kupang
Pada awal peluncuran program, BGN menargetkan 1.994 unit SPPG beroperasi hingga akhir Juli.
Dengan perkembangan terkini, BGN optimistis target tersebut akan tercapai lebih cepat dari jadwal.
Lebih lanjut, pencapaian ini diproyeksikan memberi dampak luas terhadap penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Sekitar 100.000 tenaga kerja diperkirakan akan terserap melalui operasional SPPG, serta melibatkan sedikitnya 10.000 pelaku UMKM, BUMDes, dan koperasi sebagai penyedia bahan baku program MBG.
Selain peningkatan jumlah unit layanan, jumlah penerima manfaat program juga menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
