Menkes Budi Dorong Kurikulum Kesehatan Jadi Pelajaran Wajib di Sekolah

Menkes Budi Dorong Kurikulum Kesehatan Jadi Pelajaran Wajib di Sekolah

Pihak Kemenkes akan bertindak sebagai penyedia konten substansi kesehatan, sementara Kemendikbudristek akan mengolahnya menjadi materi ajar yang sesuai dengan kapasitas dan psikologi siswa di setiap tingkatan.-Disway/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan usulan strategis agar kurikulum tentang Kesehatan dapat diintegrasikan menjadi mata pelajaran wajib di seluruh jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga menengah atas. 

Ia menegaskan bahwa edukasi kesehatan sejak dini adalah fondasi krusial untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif.

BACA JUGA:Jadwal Rekrutmen PPPK Paruh Waktu 2025, Cek Daftar Jabatan yang Dibuka

BACA JUGA:Merdeka Online! Tri Perkuat Anak Muda dengan AI Anti Spam & Scam

Untuk merealisasikan gagasan ini, Budi Gunadi mengaku telah secara aktif berkomunikasi dan melobi pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Kesehatan itu harus jadi kurikulum di sekolah. Kami sudah bujuk Pak Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) agar ini bisa masuk," ujar Menkes Budi dalam sebuah acara diskusi kesehatan kepada awak media, Rabu 13 Agustus 2025.

Menurut Menkes, pemahaman dasar mengenai kesehatan yang ditanamkan sejak di bangku sekolah akan menjadi investasi jangka panjang bagi negara.

BACA JUGA:Sentuhan Magis Nova Arianto! Timnas Indonesia U-17 Miliki Titisan Kevin Diks, ASEAN jadi Takjub

BACA JUGA:17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Hari Ini 14 Agustus 2025, Serbu Hadiah Eksklusif Gratis Sekarang!

Ia menyoroti banyaknya masalah kesehatan di Indonesia yang berakar dari minimnya literasi dan kesadaran akan pola hidup sehat, mulai dari isu stunting, penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi, hingga pentingnya kesehatan mental.

"Bayangkan jika anak-anak kita sejak SD sudah paham apa itu gizi seimbang, pentingnya cuci tangan pakai sabun, bahaya merokok, atau cara mengelola stres. Saat mereka dewasa, mereka akan membuat keputusan-keputusan yang lebih sehat untuk diri sendiri dan keluarganya," jelas Budi.

Lebih lanjut, ia merinci bahwa kurikulum yang diusulkan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis. Materi yang bisa dimasukkan antara lain adalah:

  • Gizi Seimbang: Pengenalan nutrisi makro dan mikro untuk mencegah stunting dan obesitas.
  • Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Praktik kebersihan diri dan lingkungan.
  • Kesehatan Reproduksi: Edukasi yang disesuaikan dengan jenjang usia.
  • Kesehatan Mental: Cara mengenali dan mengelola stres serta pentingnya mencari bantuan.
  • Pencegahan Penyakit: Pemahaman tentang vaksinasi dan cara kerja penyakit menular maupun tidak menular.

Kementerian Kesehatan menyatakan siap untuk berkolaborasi penuh dengan Kemendikbudristek dalam penyusunan materi kurikulum tersebut.

BACA JUGA:Bupati Bogor Lantik 7 Pejabat Eselon II Lingkungan Pemkab Bogor

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads