Rumah Sakit di Indonesia Akhirnya Tembus HIMSS EMRAM Tingkat 7, Ini Manfaatnya bagi Pasien

Pengalaman perawatan lebih nyaman dan efisien, dengan proses layanan yang terintegrasi dan minim hambatan administratif.

“Kami memastikan sistem informasi rumah sakit dan perangkat medis digital semakin terintegrasi. Dengan membangun infrastruktur yang andal dan aman, kami ingin mengoptimalkan kualitas pelayanan serta keselamatan pasien,” ujar dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group.

Beberapa inovasi penting yang mendukung pencapaian ini antara lain:

Sistem rumah sakit tanpa kertas (paperless).

Konektivitas langsung antara perangkat medis dan sistem informasi rumah sakit, memungkinkan pencatatan vital signs secara otomatis ke dalam rekam medis elektronik (RME) tanpa input manual.

Penggunaan data yang terstruktur dan standar, mempermudah pengambilan keputusan klinis dan meningkatkan akurasi perawatan.

RS Pondok Indah Group juga mengedepankan keterlibatan pasien (patient engagement) sebagai fondasi transformasi digitalnya.

Melalui inovasi Smart Medical Broadcaster (SMB) yang tersedia di kamar rawat inap, pasien dapat:

Mengakses portal pribadi berisi hasil pemeriksaan, riwayat pengobatan, hingga data radiologi.

Mengakses portal yang sama melalui situs resmi dan aplikasi RS Pondok Indah Mobile.

Ukur Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis

Sebagai pelopor, RS Pondok Indah Group juga menerapkan Patient-Reported Outcome Measures (PROM), khususnya bagi pasien penyakit ginjal yang menjalani terapi hemodialisis.

Metodologi ini membantu dokter memahami kondisi pasien dari sudut pandang mereka sendiri, menyesuaikan terapi dengan kebutuhan terkini, serta meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup pasien secara menyeluruh.

BACA JUGA:Gagal Tiru 'Siuuu' Ronaldo, Pemain Brasil Malah Dilarikan ke Rumah Sakit

Pelayanan Rawat Jalan Jadi Lebih Praktis

Sumber: