bannerdiswayaward

Kwitang Pecah, Gas Air Mata dan Suara Petasan Bersahutan: 'Starling Nggak Oleng'

Kwitang Pecah, Gas Air Mata dan Suara Petasan Bersahutan: 'Starling Nggak Oleng'

Di tengah aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Penjaja Starling tetap mencari rezeki saat huru-hara terjadi.-Disway.id/Candra Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Massa aksi di depan Markas Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, mulai memanas.

Gas air mata hingga petasan terus bertebaran di langit.

BACA JUGA:KPID Bantah Keluarkan Surat Larangan Peliputan Aksi Demonstrasi ke Redaksi TV dan Radio

BACA JUGA:Deretan Media Asing Soroti Aksi Solidaritas Affan Kurniawan Hari Ini

Berdasarkan pengamatan Disway.id di lokasi sekira pukul 17.37 WIB, massa aksi terus berdatangan. Mereka terlihat membawa beberapa atribut: bendera, helm, hingga syal berwarna merah.

Sejumlah personel TNI tampak berjaga di beberapa titik dekat Mako Brimob, Halte Transjakarta Kwitang, dan sejumlah area publik lainnya.

Suara petasan dan tembakan gas air mata menyelimuti langit Kwitang, Jakarta Pusat. Namun, bunyi bel sepeda "kring kring" dari penjual kopi keliling (starling) tetap menggema di Jalan Kramat Kwitang.

Mereka terlihat tidak oleng ketika gas air mata dan suara petasan saling bersahutan. Bahkan sesekali menawarkan aneka minuman dingin hingga segelas kopi hitam.

BACA JUGA:Gojek dan Grab Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Affan Kurniawan

Dari pancaran wajahnya, mereka terlihat bersemangat. Apalagi ketika para demonstran meneriakinya, tanda rezeki datang. Mungkin dibenaknya "wah cuan nih".

Saat tim disway.id menghampiri, salah satu pedagang starling tak mau disebutkan namanya. Namun dia menjelaskan bahwa aneka minuman sachet dibanderol mulai dari harga Rp 4.000.

"Kopi hitam Rp 4.000. Kalau Minuman dingin ini Rp 5.000," kata pria yang mengenakan kaus berwarna abu-abu itu.

Dia tak mau menyebutkan nama, namun yang jelas pria itu berasal dari Pulau Garam, alias Madura, Jawa Timur. Logatnya khas. Menurutnya, berdagang di area kerumunan adalah tantangan tersendiri.

Meski begitu dia tetap percaya dan yakin bahwa rezeki bisa datang dari mana saja. Omsetnya pun tak main-main, hari ini saja sudah meraup keuntungan sebesar Rp 800.000.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads