Saham DADA Dikaitkan dengan Kajima, Mitsubishi, hingga Vanguard: Transformasi Global di Depan Mata?

Dengan asumsi nilai gabungan grup mencapai USD 100 miliar dan saham beredar sekitar 7,4 miliar lembar, proyeksi harga Rp230.000 per lembar (kurs Rp16.500) muncul sebagai skenario spekulatif yang mulai diperhitungkan investor.

BACA JUGA:Guyuran Dana Rp 200 Triliun, Menko Airlangga Apresiasi Langkah Menkeu Purbaya, Pasar Saham Merespons Positif

Namun, kalkulasi ini masih sebatas asumsi pasar. Belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, sehingga semua kemungkinan masih bersifat spekulatif. Meski begitu, dinamika pasar kerap bergerak lebih cepat daripada pengumuman resmi.

Strategi Investor: Momentum Jangka Panjang

Bila melihat pola investasi institusi global seperti Vanguard, strategi mereka bukan sekadar mengejar keuntungan jangka pendek. Investasi dilakukan secara disiplin dan berkelanjutan, dengan target pertumbuhan stabil dalam rentang 3–5 tahun.

Dalam konteks ini, saham DADA lebih cocok dipandang sebagai peluang transformasi jangka panjang, bukan sekadar instrumen spekulasi harian.

Jika skenario konsolidasi global benar-benar terwujud, DADA berpotensi menjadi salah satu kisah sukses baru di Bursa Efek Indonesia, dengan likuiditas besar dan daya tarik internasional.

Sebagaimana pepatah klasik di pasar modal: “Buy on rumour, sell on news.” Untuk sebagian pelaku pasar, rumor bukan sekadar gosip—melainkan awal dari peluang besar yang layak dipantau.

Sumber: